ul#menu { margin:0; padding:0; list-style-type:none; width:auto; position:relative; display:block; height:30px; font-size:12px; font-weight:bold; background:transparent url(http://i48.tinypic.com/2zgf4mo.jpg) repeat-x top left; font-family:Arial, Helvetica, sans-serif; border-bottom:1px solid #000000; border-top:1px solid #000000; } ul#menu li { display:block; float:left; margin:0; padding:0; } ul#menu li a { display:block; float:left; color:#999999; text-decoration:none; font-weight:bold; padding:8px 20px 0 20px; } ul#menu li a:hover { color:#FFFFFF; height:22px; background:transparent url(http://i48.tinypic.com/2zgf4mo.jpg) 0px -30px no-repeat; } ul#menu li a.current { display:inline; height:22px; background:transparent url(http://i48.tinypic.com/2zgf4mo.jpg) 0px -30px no-repeat; float:left; margin:0; }

Wednesday 8 December 2010

Contoh Naskah Pidato : ERA GLOBALISASI DAN HARI KEPAHLAWANAN

Membuat salah satu Contoh Naskah Pidato atau Teks Pidato memang sedikit rumit jika melakukan pidato tanpa naskah yang di konsep. Contoh pidato di bawah ini bisa menjadi acuan jika ingin membuat contoh naskah pidato atau jika mendapat tugas untuk membuat sebuah teks pidato dalam sebuah acara, tugas sekolah atau dalam sebuah upacara hari – hari penting.

selain pidato dalam bahasa indonesia di tiaraantik blog ini di contohkan juga contoh teks pidato bahasa inggris secara ringkas dan padat.

Contoh Naskah Pidato

Pidato Tema Hari Pahlawan
Assalamualaikum, wr. wb
Saudara-saudara,
Dalam kesempatan yang baik ini, saya ingin menyampaikan pidato berjudul “Hari Pahlawan”.
Pidato ini bertujuan mengingatkan kita bahwa kepahlawanan, patriotisme dan nasionalisme sangat penting dalam mengembangkan negara kita. Tanpa sikap tersebut, maka mustahil bagi kita untuk membuat negara kita bertahan hidup.
Saudara – saudara
Setiap tahun kita memperingati Hari Pahlawan tanggal 10 November. Ini adalah refleksi negara kita dalam menghargai sejarah masyarakat Indonesia dalam memperjuangkan melawan penjajahan. Hari Pahlawan juga menunjukkan bahwa para pendahulu kita telah segala sesuatu dikorbankan untuk membangun negara ini.

Hari Pahlawan diambil dari sejarah pertempuran di Surabaya. Itu ketika
orang-orang kita melawan Belanda dan pasukan Sekutu dengan tujuan perjuangan
Kemerdekaan Indonesia. Lebih dari 100.000 orang Indonesia yang terlibat di pertempuran melawan Sekutu yang diperkirakan lebih dari
30.000 tentara. Setidaknya 16.000 orang Indonesia meninggal, sedangkan di pihak musuh hilang
2.000 prajurit. Pertempuran itu merupakan pertempuran terberat dalam revolusi dan
menjadi simbol nasional perlawanan Indonesia. Dianggap sebagai upaya heroik oleh
Indonesia, pertempuran membantu rakyat kita mendapatkan dukungan internasional untuk
Kemerdekaan Indonesia. Sebagai memori pertempuran, 10 November kemudian
dirayakan setiap tahun sebagai Hari Pahlawan.

Pertempuran di Surabaya adalah salah satu pertempuran yang terjadi di negara kita selama
memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Mereka mengorbankan segalanya, termasuk darah mereka dan kehidupan. Mereka berdedikasi, kepahlawanan mereka, patriotisme dan nasionalisme untuk negara ini.
Ada pepatah: negara besar adalah negara yang menghargai semua pahlawan-nya. Kita
sering mendengar tentang hal itu. Kita tahu bahwa tanpa pengorbanan pahlawan , tidak akan ada negara ini. Kemerdekaan Indonesia tidak diberikan oleh kolonialis tersebut.

Saudara – saudara
Saat ini kita hidup di negara kemerdekaan. Tidak ada lagi pertempuran melawan
penjajah. Tapi, itu tidak berarti bahwa kita berhenti berjuang. Ada banyak jenis
perjuangan yang harus kita lakukan. Berjuang melawan korupsi, kolusi dan nepotisme
adalah beberapa contoh perjuangan. Kita harus tetap semangat kepahlawanan, patriotisme
dan nasionalisme di negara berkembang ini. Itulah cara kita menghargai pahlawan kita.

Saudara-saudara;
Saya pikir itu semua pidato saya. Mari kita terus semangati pahlawan kita, mari kita lanjutkan perjuangan. Terus berjuang … untuk negara kita, untuk masa depan yang lebih baik!
Terima kasih banyak atas perhatian Anda.
Wassalamu’alaikum Wr.wb

Pidato Tema Era Globalisasi ( In English)
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
First of all, let us praise to the Almighty Allah SWT, because of His Blessing we are
able to attend this English speech contest. Secondly, may peace be upon the prophet
Muhammad Saw who has guided us from the darkness into the brightness.
I would also like to say many thanks to the juries and MC who have given me
opportunity to deliver an English speech in front of you all.
Ladies and Gentlemen…
The topic of my speech is “How to Face Globalization Era”.
As we all know, nowadays our world is in globalization era. We often hear it.
Globalization is the process of transformation of local or regional phenomena into
global or international phenomena. This process is a combination of economic,
technological, sociocultural and political forces. In other words, every country in this
world can influence other countries.
Because of globalization, this world which consists of many countries is like “a global
village”. This term refers to the fact that people are considered to live in this planet
without borders, without limitation. People are able to access any kinds of
information easily. There is no difficulty to communicate, there is no barrier to
interact with other people from all over the world.
Brothers and sisters…
Globalization has various aspects which affect the world, such as: in industry,
finance, economy, politics, technology, and socio-culture. If our country wants to
survive in this globalization era, we must be smart people. We should take all of the
positive effects of globalization and we should not take the negative effects. For
example: we need to adopt and learn high technology from developed country in
order to develop our country. On the contrary, we must not imitate bad attitudes or
behaviors from other countries like free sex and drugs abuse.
Brothers and sisters…

It is a fact that there are many challenges in globalization era. It cannot be denied
that globalization is related with competition and the ability to survive. The question
is: what should we do in order to face the globalization era?
The first one is, build up and strengthen good characters based on the religion. If we
are Moslem, the guide of our lives is Islam. Second, we must master technology in
order to develop our country. The last, always be ready to face any kinds of change
and competition by preparing and upgrading our skills.
Ladies and Gentlemen…
Brothers and Sisters…
That’s all my speech. Hopefully, it will be useful for all of us. Thank you very much
for your attention.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Untuk sementara hanya itu saja contoh naskah pidato yang post kali ini, untuk yang akan datang semoga bisa terupdate bila ada kesempatan,

Tuesday 7 December 2010

PIDATO UPACARA BENDERA HARI SENIN

contoh 1
Yang terhormat Bapak Kepala Sekolah.

Yang terhormat Para PKS dan staf.

Yang terhormat Ibu dan Bapak Guru serta Staf Tata Usaha dan Perpustakaan.

Anak-anakku sekalian yang Bapak sayangi dan banggakan.

#

Marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, karena dengan rahmatnya kita bisa berkumpul ditempat dan waktu yang baik ini.

Shalawat dan salam kita curahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW, para pengikutnya yang shaleh dan shalehah hingga akhir zaman.

Tidak lupa kita panjatkan doa kepada kedua orangtua kita, ampunilah segala dosa mereka dan sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangi kita semasa kecil dan kepada para guru yang telah memberikan ilmu yang banyak sehingga kita bisa berusaha untuk menjadi orang-orang yang beriman, berilmu, berakhlak mulia dan bertakwa . Mudah-mudahan kasih sayang dan ilmu yang mereka berikan menjadi ilmu yang bermanfaat. Tanpa mereka kita bukan apa-apa…Amin.

Anak-anakku sekalian,

Proses pembelajaran sebenarnya tidak harus selalu terjadi di dalam ruangan kelas. Proses pembelajaran bisa terjadi di mana saja, di lingkungan rumah , sekolah, dalam perjalanan, di alam sekitar, atau di tempat lainnya. Mari kita ambil contoh dari alam sekitar kita:

Mungkin tak asing lagi kalian mendengarkan peribahasa atau ungkapan “Bersikaplah seperti tanaman padi”, makin berisi makin merunduk, makin banyak ilmunya makin rendah hati sikapnya.

“Makin tinggi pohon, makin kencang angin yang menghembus”, makin tinggi kedudukan makin tinggi cobaannya.

Dalam perjalanan melintasi jalan tol, atau jalan raya mungkin kalian memperhatikan di sepanjang jalan terdapat lampu penerangan. Di siang hari mereka selalu bersikap sopan menunduk, memberikan selamat kepada seluruh pengguna jalan. Di malam hari tetap bersikap sopan menunduk sambil memberikan cahaya yang sangat diperlukan bagi seluruh pengguna jalan.

Matahari, di pagi hari selalu menyapa, mengingatkan kalian supaya segera menuntut ilmu, kemudian mengantar kalian dengan hangatnya pergi ke sekolah.

Kaca spion mobil atau motor, tidak henti-hentinya berdoa untuk keselamatan para pengendaranya sepanjang jalan

Pohon yang rimbun sepanjang jalan, tanpa pamrih melindungi kalian dari sengatan matahari siang hari.

Dan masih banyak yang lainnya. Silakan kalian pelajari dengan cara merasakannya. Silakan kalian pelajari dengan gaya masing-masing.

Demikianlah amanat dari Bapak. Terima kasih atas perhatiannya.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh





contoh 2

Assalamulaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Yang terhormat Bapak Kepala Sekolah.

Yang terhormat Para PKS dan staf.

Yang terhormat Ibu dan Bapak Guru serta Staf Tata Usaha dan Perpustakaan.

Anak-anakku sekalian yang Bapak sayangi dan banggakan.

#

Marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, karena dengan rahmatnya kita bisa berkumpul ditempat dan waktu yang baik ini.

Shalawat dan salam kita curahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW, para pengikutnya yang shaleh dan shalehah hingga akhir zaman.

Tidak lupa kita panjatkan doa kepada kedua orangtua kita, ampunilah segala dosa mereka dan sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangi kita semasa kecil dan kepada para guru yang telah memberikan ilmu yang banyak sehingga kita bisa berusaha untuk menjadi orang-orang yang beriman, berilmu, berakhlak mulia dan bertakwa . Mudah-mudahan kasih sayang dan ilmu yang mereka berikan menjadi ilmu yang bermanfaat. Tanpa mereka kita bukan apa-apa…Amin.

Anak-anakku sekalian yang Bapak sayangi dan banggakan,

Kalau di antara kalian yang bertanya, apakah upacara bendera itu? Mungkin kalian sudah tahu jawabannya, yaitu segala tindakan atau gerakan yang dirangkaikan serta ditata dengan tertib dan disiplin dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan memimpin serta membiasakan kesedian dipimpin dan membina kekompakan serta kerja sama dan yang paling penting adalah untuk mengenang jasa para pendiri negara.

Kalau ada yang bertanya lagi, apakah makna upacara bendera sampai kalian harus berpanas-panas? Mungkin juga kalian sudah tahu jawabannya, yaitu tetap memelihara nilai-nilai nasionalisme dan patriotisme.

Tetapi pertanyaan yang paling besar adalah,

#Apakah kalian sudah menjadi orang yang tertib? #Apakah kalian sudah bisa menjaga amanah untuk menjadi seorang pemimpin? #Apakah kalian sudah bersedia dipimpin untuk menjaga kekompakan dan kerja sama?#Apakah kalian selalu mengingat bahwa apa yang sudah kalian dapatkan sampai hari ini adalah hasil jerih payah dan jasa para pahlawan dan tetap menjaga nilai-nilai nasionalisme dan patriotisme?#

Bapak harapkan mulai dari sekarang, kalian belajar lebih tertib, mentaati segala peraturan yang berlaku dalam keluarga, sekolah, lingkungan dan agama.

Kemudian kalian belajar lebih disiplin, sholat pada waktunya, mengerjakan tugas sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, membuang sampah pada tempatnya.

Kemudian kalian siap belajar menjadi pemimpin, minimal pemimpin untuk dirinya sendiri untuk menjadi anak yang lebih baik dan siap dipimpin dengan menjaga kekompakan dan kerja sama.

Kemudian kalian siap belajar menjaga nilai-nilai nasionalisme dan patriotisme, menggunakan produk dalam negeri, melestarikan kebudayaan lokal, dan menjaga peninggalan nenek moyang kita.

Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya dan mengisi kemerdekaan dengan hal-hal baik seperti yang sudah sampaikan tadi.

Anak-anaku sekalian yang Bapak sayangi dan banggakan,

Marilah kita bersama menjalankan amanah tersebut. Terima kasih atas perhatiannya.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

KUMPULAN PIDATO| CONTOH-CONTOH PIDATO

Contoh naskah pidato tersebut adalah (ada 3 jenis teks pidato untuk saat ini):


Contoh Pidato Upacara Bendera Senin
Assalamulaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Yang terhormat Bapak Kepala Sekolah.
Yang terhormat Para PKS dan staf.
Yang terhormat Ibu dan Bapak Guru serta Staf Tata Usaha dan Perpustakaan.
Anak-anakku sekalian yang Bapak sayangi dan banggakan.


Marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, karena dengan rahmatnya kita bisa berkumpul ditempat dan waktu yang baik ini.

Shalawat dan salam kita curahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW, para pengikutnya yang shaleh dan shalehah hingga akhir zaman.

Tidak lupa kita panjatkan doa kepada kedua orangtua kita, ampunilah segala dosa mereka dan sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangi kita semasa kecil dan kepada para guru yang telah memberikan ilmu yang banyak sehingga kita bisa berusaha untuk menjadi orang-orang yang beriman, berilmu, berakhlak mulia dan bertakwa . Mudah-mudahan kasih sayang dan ilmu yang mereka berikan menjadi ilmu yang bermanfaat. Tanpa mereka kita bukan apa-apa…Amin.

Anak-anakku sekalian yang Bapak sayangi dan banggakan,
Kalau di antara kalian yang bertanya, apakah upacara bendera itu? Mungkin kalian sudah tahu jawabannya, yaitu segala tindakan atau gerakan yang dirangkaikan serta ditata dengan tertib dan disiplin dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan memimpin serta membiasakan kesedian dipimpin dan membina kekompakan serta kerja sama dan yang paling penting adalah untuk mengenang jasa para pendiri negara.

Kalau ada yang bertanya lagi, apakah makna upacara bendera sampai kalian harus berpanas-panas? Mungkin juga kalian sudah tahu jawabannya, yaitu tetap memelihara nilai-nilai nasionalisme dan patriotisme.

Tetapi pertanyaan yang paling besar adalah,
#Apakah kalian sudah menjadi orang yang tertib? #Apakah kalian sudah bisa menjaga amanah untuk menjadi seorang pemimpin? #Apakah kalian sudah bersedia dipimpin untuk menjaga kekompakan dan kerja sama?#Apakah kalian selalu mengingat bahwa apa yang sudah kalian dapatkan sampai hari ini adalah hasil jerih payah dan jasa para pahlawan dan tetap menjaga nilai-nilai nasionalisme dan patriotisme?
#Bapak harapkan mulai dari sekarang, kalian belajar lebih tertib, mentaati segala peraturan yang berlaku dalam keluarga, sekolah, lingkungan dan agama.
Kemudian kalian belajar lebih disiplin, sholat pada waktunya, mengerjakan tugas sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, membuang sampah pada tempatnya.
Kemudian kalian siap belajar menjadi pemimpin, minimal pemimpin untuk dirinya sendiri untuk menjadi anak yang lebih baik dan siap dipimpin dengan menjaga kekompakan dan kerja sama.
Kemudian kalian siap belajar menjaga nilai-nilai nasionalisme dan patriotisme, menggunakan produk dalam negeri, melestarikan kebudayaan lokal, dan menjaga peninggalan nenek moyang kita.

Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya dan mengisi kemerdekaan dengan hal-hal baik seperti yang sudah sampaikan tadi.
Anak-anaku sekalian yang Bapak sayangi dan banggakan,
Marilah kita bersama menjalankan amanah tersebut. Terima kasih atas perhatiannya.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Contoh Pidato Hari Pendidikan Nasional

Saudara-saudara sekalian !
Yang saya hormati Dosen Stai Darul Qalam Drs. Habibullah .
Yang saya hormati mahasiswa/ mahasiswi Stai Darul Qalam .
Alangkah bahagianya saya selaku menjabat sebagai ibu kepada Negara Indonesia, pada hari ini ! pada hari ini, kita merayakan hari pendidikan Nasional, yang bertempat dilapangan Istana Bogor pada tanggal 2 Mei 2007. Dengan memperingati Pendidikan Nasional semoga kita lebih semangat /bangkit untuk memajukan dan mencerdaskan pendidikan anak-anak bangsa agar berguna bagi bangsa, Negara dan Agama.
Pertambahan anak umur sekolah yang cepat dan pertambahan lulusan tiap jenjang pendidikan yang besar, tapi tidak diikuti penambahan prasarana dan sarana pendidikan yang cepat dan memadai, menimbulkan masalah bagi pemerintah untuk memberikan “pendidikan dan pengajaran” pada semua warga Negara sebagaimana diamanatkan oleh undang- undang Dasar.
Persoalan ini krusial mengingat beragamanya geografis nusantara yang luas dan terpencar dengan tingkat perkembangan sosial-ekonomi-kultural berbeda. Ketika itu untuk pertama kali pelaksanakan REPELITA dengan tekanan pada pembangunan ekonomi yang dipandang sebagai landasan bagi aspek- aspek lain dari pembangunan nasional. Dalam pembaruan pendidikan perhatian difokuskan pada upaya-upaya perbaikan dan peningkatan kualitas serta penataan kesempatan mendapat pendidikan. Mengenai yang terakhir ini sulitlah dicapai bila hanya melalui cara-cara konvesial yaitu memanfaatkan teknologi komunikasi dan teknologi ,informasi radio dan televisi. Pada tahun 2007 pemerintah telah menetapkan APBN untuk pendidikan sebesar 20% bagi SD, SLTP dan SLTA. Program dan kegiatan yang dilakukan tidak semata-mata atas dasar pertambahan jumlah gedung sekolah, guru, buku dan lain-lain.

Alternatif yang didentifikasikan adalah :

1. Penambahan daya tampung SLP yang dilakukan baik dengan penambahan sekolah baru
2. Peningkatan daya tampung sekolah- sekolah swasta
3. Pengembangan sekolah terbuka dengan media korespodensi, modul, siaran radio, siaran televisi dan lain-lain
4. Pembukaan kursus- kursus ketrampilan praktis diluar sekolah sebagai jalur penyaluran kemasyarkat..

Ki Hajar Dewantara (1889-1959) seorang tokoh pendidikan Indonesia yang memprokarsai berdirinya lembaga pendidikan Taman siswa. Dia lebih terkenal dengan filsafat” tut wuri handayani, hing madya mangun karsa, hing ngarso sung tulada. Dewantara mengklasifikasikan tujuan pandidikan dengan istilah “ tri-nga”(tiga “nga-nga adalah huruf terakhir dalam abjad jawa ajisak). “Nga” pertama adalah ngerti” (memahami /aspek intelektual). “Nga kedua” adalah “ngrasa” adalah (merasakan aspek afeksi), dan “nga” ketiga adalah “nglakonin” (mengajarkan atau aspek psikomotorik). Merumuskan tujuan pendidikan yang meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Menurut Dewantara, adalah hak tiap orang untuk mengatur diri sendiri, oleh karena itu pengajaran harus mendidik anak menjadi manusia yang merdeka batin, pikiran, dan tenaga. Pengajaran jangan terlampau mengutamakan kecerdasan pikiran karena hal itu dapat memisahkan orang tepelajar dengan rakyat.
Akhir sampai disini, semoga bangsa Indonesia lebih meningkatkan dan mencerdaskan serta menciptakan anak-anak didik yang produktif, kreatif, dan inovatif yang berguna bagi bangsa dan Negara, Menciptakan sumberdaya manusia yang berkualitas dan mandiri yang dapat memenuhi kebutuhan global

Contoh Pidato Anti Narkoba
Assalamu’alaikum Wr Wb
Yang terhormat kepala sekolah
Yang saya hormati Bapak/Ibu Guru serta staf Tata Usaha
Dan teman-teman yang saya cintai

Marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat-Nya sehingga kita dapat berkumpul disini dan pada hari ini saya akan menyampaikan pidato tentang Narkoba.

Di Indonesia jumlah pengguna narkoba begitu besar, karena lemahnya penegakan hukum di Indonesia para pengedar internasional dapat bekerja sama dengan warga negara Indonesia dan memperoleh keuntungan yang besar. Penyalahgunaan Narkotika dan zat aditif lainnya itu tentu membawa dampak yang luas dan kompleks. Sebagai dampaknya antara lain perubahan perilaku, gangguan kesehatan, menurunnya produktivitas kerja secara drastis, kriminalitas dan tindak kekerasan lainnya.

Penyalahgunaan narkoba dapat dicegah melalui program-program diantaranya mengikuti kegiatan-kegiatan sosial, tidak bergaul dengan pengguna atau pengedar narkoba, tidak mudah terpengaruh ajakan atau rayuan untuk menggunakan narkoba. Pengguna narkoba biasanya lebih didominasi oleh para remaja dan anak sekolah.

Sekolah juga memberikan penyuluhan kepada para siswa tentang bahaya dan akibat dari penyalahgunaan narkoba melalui Guru BP, diskusi yang melibatkan para siswa dalam perencanaan untuk intervensi dan pencegahan penyalahgunaan narkoba di sekolah. Program lain yang cukup penting adalah program waspada Narkotika dengan cara mengenali ciri-ciri siswa yang menggunakan narkoba, mewaspadai adanya tamu yang tak dikenal atau pengedar, melakukan razia dadakan.

Biasanya pengedar maupun pemakai di sekolahh telah paham betul program-program disekolah untuk pencegahan pengguna atau pemakai disekolah, mereke tentu saja mengantisipasinya dengan sebaik yang mereka bisa. Sepintar apapun kiat mereka, ibarat sepandai-pandai tupai melompat, akhirnya jatuh juga. Jurus-jurus jitu menghindari deteksi sekolah memang mereka kuasai, tapi mengingat sifat narkoba yang adiktif dan menutut dosis yang lebih tinggi maka disiplin cara aman akan terkuak juga

Untuk itu marilah kita hindari dan jauhi serta ikut memberantas penggunaan narkoba. Demikianlah pidato yang dapat saya sampaikan apabila ada kesalahan dalam bertutur kata, saya mohon maaf. Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih dan saya akhiri.

Wassalamu’alaikum WrWb

Boleh berkomentar juga dibawah. Nanti kalau ada updatean terbaru dari contoh naskah pidato akan saya tambah lagi daftarnya. Selamat berpidato dan semoga sukses.

Contoh Pidato-contoh pidato lengkap : kumpulan

Contoh Pidato - Sebelum saya memberikan contoh naskah pidato ada baiknya kita sedikit mengetahui pengertian dari pidato itu sendiri. Pidato adalah sebuah kegiatan berbicara di depan umum atau berorasi untuk menyatakan pendapatnya, atau memberikan gambaran tentang suatu hal. Pidato biasanya dibawakan oleh seorang yang memberikan pernyataan tentang suatu hal atau peristiwa yang penting dan patut diperbincangkan. Pidato juga merupakan salah satu teori dari pelajaran bahasa indonesia.


Pidato yang baik dapat memberikan suatu kesan positif bagi orang-orang yang mendengar pidato tersebut. Kemampuan berpidato atau berbicara yang baik di depan umum dapat membantu untuk mencapai jenjang karir yang baik. Contoh pidato yaitu seperti pidato kenegaraan, pidato menyambut hari besar, pidato pembangkit semangat, pidato sambutan acara atau event, dan lain sebagainya.

Berikut ini akan saya berikan 2 contoh naskah pidato, pertama contoh pidato tentang Globalisasi dan yang kedua contoh pidato Hari Pendidikan Nasioanal. Semoga bisa bermanfaat bagi yang membutuhkan.


CONTOH PIDATO TENTANG GLOBALISASI

Selamat siang,

Yang terhormat Kepala Sekolah SMP Santa Ursula BSD, Victoria Istiningsih.

Yang terhormat Wakil Kepala Sekolah SMP Santa Ursula BSD Eusthasia Suwarti.

Yang terhormat guru-guru SMP Santa Ursula BSD.

Beserta seluruh murid SMP Santa Ursula BSD yang berbahagia.

Salam sejahtera

Puji Syukur saya ucapkan kepada Tuhan YME atas segala karunia-Nya, Saya juga berterima kasih kepada guru-guru yang telah menyelenggarakan acara ini. Tak lupa saya ucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah mendukung acara ini.

Pada kesempatan kali ini, saya ingin mengajak kita semua untuk mengingat kembali, beberapa pola hidup yang kita lakukan dari penyebab globalisasi. Apakah globalisasi sangat berpengaruh dalam kehidupan kita? Saya berharap pada kesempatan kali ini kita semua menjadi tahu, seberapa besar pengaruh globalisasi dalam hidup kita. Saya juga berharap kita semua dapat menghadapi pengaruh globalisasi.

Di abad ke 21 ini, globalisasi menjadi hal yang biasa bagi kita. Globalisasi, berarti proses yang mendunia. Tentunya, semua aspek kehidupan merasakan pengaruhnya. Misalnya, di bidang transportasi. Setiap hari kita dapat melihat seluruh jalan raya dipadati oleh berbagai jenis kendaraan bermotor. Contohnya mobil. Padahal, sebelum mobil ditemukan, biasanya orang akan berjalan kaki untuk menempuh suatu perjalanan, bahkan yang sangat panjang sekalipun. Selain di bidang transportasi, aspek kehidupan yang terkena dampak globalisasi adalah telekomunikasi. Saat ini hand phone adalah alat komunikasi yang sudah dimiliki oleh setiap orang. Selain hand phone, yang tak kalah penting adalah internet. Globalisasi seperti mengharuskan kita untuk memiliki komputer yang dilengkapi dengan jaringan internet.

Di bidang kuliner, pengaruh globalisasi juga cukup besar. Makanan khas Barat menjadi sangat populer di seluruh dunia. Contohnya Pizza Hut, KFC, CFC, Hoka Hoka Bento, dan sebagainya. Hal ini menyebabkan makanan khas dalam negri menjadi kurang diminati. Yang tak kalah penting, aspek kehidupan yang juga merasakan dampak globalisasi adalah fashion. Saat ini tren yang sangat mendunia adalah dari negara-negara barat. Jika orang Indonesia lebih memilih tren luar negri, siapakah yang akan melestarikan budaya Indonesia?

Bidang olahraga juga merasakan dampak globalisasi. Saat ini seluruh dunia sangat meminati pertandingan sepak bola, basket, bulu tangkis, dan lain sebagainya. Bukan hanya kegiatan olahraganya, alat-alat pendukung pun ikut merasakan dampak globalisasi. Contohnya sepatu. Sepatu menjadi alat pendukung yang sangat penting. Model dan bentuk sepatu pun harus disesuaikan dengan olahraganya.

Dari beberapa aspek yang saya sebutkan tadi, jelas bahwa globalisasi sangat berpengaruh pada seluruh aspek kehidupan. Setiap orang memang dapat merasakan pengaruhnya. Sebagai warga masyarakat yang baik, kita harus bisa menghadapi pengaruh globalisasi. Kita harus bisa mengambil nilai-nilai positif dan membuang nilai-nilai negatifnya. Misalnya, dengan menyeleksi budaya asing yang masuk ke dalam negri kita. Kita harus bisa memilih budaya yang baik, yang tidak bertentangan dengan norma-norma yang ada di negri kita. Karena budaya dalam negri adalah ciri khas negri kita sendiri, yang harus kita jaga. Agar tidak kehilangan informasi, kita harus mengikuti perkembangan informasi dan teknologi.

Jadi ada banyak cara yang bisa kita lakukan untuk menghadapi pengaruh globalisasi. Kita boleh merasakan pengaruhnya, namun kita harus mengambil dampak positifnya, dan membuang dampak negatifnya.

Semoga apa yang telah saya katakan tadi bermanfaat bagi kita semua yang ada disini. Saya berharap dengan adanya globalisasi ini semua orang dapat mengambil nilai positifnya. Terima kasih atas perhatian guru-guru, teman-teman, beserta kepala sekolah dan wakil kepala sekolah SMP Santa Ursula BSD. Sekian dan, selamat siang.




CONTOH PIDATO HARI PENDIDIKAN NASIONAL

Saudara-saudara sekalian !Yang saya hormati Dosen Stai Darul Qalam Drs. Habibullah .Yang saya hormati mahasiswa/ mahasiswi Stai Darul Qalam .Alangkah bahagianya saya selaku menjabat sebagai ibu kepada Negara Indonesia, pada hari ini ! pada hari ini, kita merayakan hari pendidikan Nasional, yang bertempat dilapangan Istana Bogor pada tanggal 2 Mei 2007. Dengan memperingati Pendidikan Nasional semoga kita lebih semangat /bangkit untuk memajukan dan mencerdaskan pendidikan anak-anak bangsa agar berguna bagi bangsa, Negara dan Agama.Pertambahan anak umur sekolah yang cepat dan pertambahan lulusan tiap jenjang pendidikan yang besar, tapi tidak diikuti penambahan prasarana dan sarana pendidikan yang cepat dan memadai, menimbulkan masalah bagi pemerintah untuk memberikan “pendidikan dan pengajaran” pada semua warga Negara sebagaimana diamanatkan oleh undang- undang Dasar.

Persoalan ini krusial mengingat beragamanya geografis nusantara yang luas dan terpencar dengan tingkat perkembangan sosial-ekonomi-kultural berbeda. Ketika itu untuk pertama kali pelaksanakan REPELITA dengan tekanan pada pembangunan ekonomi yang dipandang sebagai landasan bagi aspek- aspek lain dari pembangunan nasional. Dalam pembaruan pendidikan perhatian difokuskan pada upaya-upaya perbaikan dan peningkatan kualitas serta penataan kesempatan mendapat pendidikan. Mengenai yang terakhir ini sulitlah dicapai bila hanya melalui cara-cara konvesial yaitu memanfaatkan teknologi komunikasi dan teknologi ,informasi radio dan televisi. Pada tahun 2007 pemerintah telah menetapkan APBN untuk pendidikan sebesar 20% bagi SD, SLTP dan SLTA. Program dan kegiatan yang dilakukan tidak semata-mata atas dasar pertambahan jumlah gedung sekolah, guru, buku dan lain-lain. Alternatif yang didentifikasikan adalah :

1. Penambahan daya tampung SLP yang dilakukan baik dengan penambahan sekolah baru
2. Peningkatan daya tampung sekolah- sekolah swasta
3. Pengembangan sekolah terbuka dengan media korespodensi, modul, siaran radio, siaran televisi dan lain-lain
4. Pembukaan kursus- kursus ketrampilan praktis diluar sekolah sebagai jalur penyaluran kemasyarkat..

Ki Hajar Dewantara (1889-1959) seorang tokoh pendidikan Indonesia yang memprokarsai berdirinya lembaga pendidikan Taman siswa. Dia lebih terkenal dengan filsafat” tut wuri handayani, hing madya mangun karsa, hing ngarso sung tulada. Dewantara mengklasifikasikan tujuan pandidikan dengan istilah “ tri-nga”(tiga “nga-nga adalah huruf terakhir dalam abjad jawa ajisak). “Nga” pertama adalah ngerti” (memahami /aspek intelektual). “Nga kedua” adalah “ngrasa” adalah (merasakan aspek afeksi), dan “nga” ketiga adalah “nglakonin” (mengajarkan atau aspek psikomotorik). Merumuskan tujuan pendidikan yang meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Menurut Dewantara, adalah hak tiap orang untuk mengatur diri sendiri, oleh karena itu pengajaran harus mendidik anak menjadi manusia yang merdeka batin, pikiran, dan tenaga. Pengajaran jangan terlampau mengutamakan kecerdasan pikiran karena hal itu dapat memisahkan orang tepelajar dengan rakyat.Akhir sampai disini, semoga bangsa Indonesia lebih meningkatkan dan mencerdaskan serta menciptakan anak-anak didik yang produktif, kreatif, dan inovatif yang berguna bagi bangsa dan Negara, Menciptakan sumberdaya manusia yang berkualitas dan mandiri yang dapat memenuhi kebutuhan global.



UPDATE TAMBAHAN PIDATO

CONTOH PIDATO PENGARUH TELEVISI TERHADAP SISWA

Assalamualaikum wr wb, Bapak/ ibu guru beserta rekan-rekan yang saya hormati, pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kepada tuhan yang maha esa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua sehingga kita dapat berkumpul ditempat ini, saya ucapkan banyak terimakasih atas kesempatan yang telah diberikan kepada saya untuk menyampaikan sebuah pidato yang berjudul “Pengaruh Televisi Terhadap Siswa”. Sebelum saya memulai berpidato saya ingin menyampaikan batasan masalah yang akan saya sampaikan didalam pidato hari ini, yakni diantaranya ; pengaruh televisi dari segi positif dan negatif.

Bila kita melihat secara umum pengaruh televisi terhadap siswa memang tanpak sangat berguna dan bermakna karena media televisi ini merupakan sarana penyampaian informasi yang paling efektif dan efisien, efektif dari segi penyampaian informasi dan efisien dari segi harga untuk memperoleh informasi tersebut. Dengan media televisi wawasan dan ilmu pengetahuan seorang siswa dapat berkembang dengan pesat sejalan dengan perkembangan teknologi yang ada. Banyak hal positif yang dapat diambil dari adanya media televisi ini yakni diantaranya seperti, informasi mengenai berita terkini, ilmu pengetahuan umum, Entertainmen/ hiburan, dan lain sebagainya.

Seorang siswa hendaknya selalu mengetahui informasi terkini yang terjadi didunia guna menambah wawasan dan ilmu pengetahuan dari siswa itu sendiri, yang dapat ia gunakan untuk mengembangkan dirinya dimasa yang akan datang, karena dengan informasi manusia dapat menjadi lebih baik dari sebelumnya, sedangkan untuk bidang entertainment/ hiburan, hal ini tentu saja berfungsi untuk mengurangi rasa penat atau rasa bosan pada setiap siswa didalam masa remajanya atau dalam masa-masa belajarnya, mengapa demikian? Karena setiap siswa yang sedang berkembang akan mengalami satu hal yang namanya ”bosan” dan hal ini perlu dicegah dengan kegiatan yang sifatnya menghibur/ refleksi yang dapat membuatnya selalu ”Fresh” dan berfikir positif, sehingga menjadikan ia selalu aktif dan kreatif.

Selain dari wawasan dan ilmu pengetahuan yang dapat diperoleh siswa dari media televisi, keakraban antar keluarga akan tercipta sehingga membuat siswa merasa nyaman berada diantara keluarganya, karena keluarga juga merupakan salah satu faktor utama penentu keberhasilan diri seorang siswa, selain hal itu orang tua juga dapat mendidik anak-anaknya dengan lebih mudah melalui media televisi dan orang tua tersebut lebih mudah memberikan pengarahan terhadap anak sehingga anak akan merasa tidak terbebani untuk memahami apa yang diinginkan oleh orangtuanya. Hal-hal tersebut merupakan salah satu yang dapat kita rasakan/ lihat dari segi positif dampak televisi terhadap siswa, tetapi selain itu banyak hal-hal negative yang dapat terjadi jika siswa telah terpengaruh oleh televisi, diantaranya adalah malas, mencontoh hal-hal yang tidak baik/ negatif seperti cara bergaul, berbicara, berpenampilan, serta pribadinya.

Malas adalah hal yang paling sering terjadi jika seorang siswa sudah terpengaruh oleh asyiknya menonton televisi sehingga melupakan belajarnya, dan hal ini merupakan hal yang sangat merugikan bagi siswa itu sendiri karena dengan bermalas-malasan dia tidak akan mendapatkan apa-apa dan apa yang ia cita-citakan dalam hidupnya, maka dari itu alangkah baiknya orang tua membatasi waktu menonton televisi dan menyaring tayangan yang sesuai dengan kebutuhan sang anak, selain malas pengaruh buruk televisi terhadap tingkah laku anak yakni mencontoh hal yang tidak seharusnya di contoh, misalkan anak usia dibawah lima tahun menonton tayangan televisi untuk orang dewasa, tentu hal ini sangat ”berbahaya” karena anak bisa dewasa sebelum dewasa, maksudnya adalah tindakan-tindakan yang dilakukan oleh orang dewasa tidak seharusnya dicontoh oleh anak kecil, seperti Kekerasan, gaya hidup seperti berpenampilan, bergaul, dan gaya-gaya berbicara yang tidak sesuai dengan kaidah bahasa yang baik, dan lain sebagainya. Hal ini juga memerlukan kontrol dari orang tua untuk tayangan yang sifatnya dewasa seperti itu. Jika hal negativ tersebut sudah terjadi maka selanjutnya dapat kita lihat kepribadian dari siswa itu sendiri akan berubah dan ”Kemungkinan” merugikan bagi semua pihak termasuk dirinya sendiri.

Kesimpulannya bahwa, setiap hal yang ada didunia ini pasti memiliki aturan dan pandangan yang berbeda yakni, baik dan buruk, begitupun dengan media televisi, yang selayaknya digunakan untuk hal yang baik tetapi tetap saja memiliki dampak yang tidak baik bagi sebagian orang dan atau fungsinya. Maka dari itu peranan orang tua untuk mendidik anak (siswa) sangatlah penting serta kesadaran dari siswa itu sendiri haruslah tinggi dan bertanggung jawab atas apa yang hendak ia lakukan dengan bimbingan dari guru dan kegiatan-kegiatan positif yang dia lakukan selama dia berada dilingkungan sekolah.

Atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih, akhirul kata, wassalamualaikum wr wb.



CONTOH PIDATO PENGARUH INTERNET TERHADAP REMAJA

Assalamualaikum wr wb, Bapak/ ibu guru beserta rekan-rekan yang saya hormati, pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kepada tuhan yang maha esa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua sehingga kita dapat berkumpul ditempat ini, saya ucapkan banyak terimakasih atas kesempatan yang telah diberikan kepada saya untuk menyampaikan sebuah pidato yang berjudul “Pengaruh Internet Terhadap Remaja”.

Sebelum saya memulai berpidato saya ingin menyampaikan batasan masalah yang akan saya sampaikan didalam pidato hari ini, yakni diantaranya ; pengaruh internet terhadap remaja dilihat dari segi positif dan dari segi negative.

Internet, kata yang tidak asing di telinga setiap orang, terutama para remaja yang senantiasa bergaul dengan mewahnya dunia yang bertekhnologi, mewah, dan praktis, Internet bisa didapatkan dimanapun kita berada, dengan bermodalkan telepon selular yang memiliki koneksi internet, internet dapat diakses dengan mudahnya melalui HP dimanapun kita berada, atau jika tidak, disetiap sudut kota pasti terdapat sebuah Warung yang menjual jasa internet atau yang biasa disebut dengan “Warnet”, Dunia Informasi Tanpa Batas, begitulah orang-orang menyebutnya, saya sendiri tidak begitu yakin tapi apa boleh dikata memang begitu keadaannya, dengan adanya Internet, Akses atau jalan terhadap penyampaian Informasi-informasi yang ada didunia ini dapat diambil dengan mudahnya seraya membalikkan tangan atau mengejapkan mata.

Banyak Ilmu pengetahuan yang begitu melimpah disana, informasi mengenai apapun dapat kita temukan di jagat internet ini, lalu apa hubungannya dengan Siswa? Tentu saja sangat erat hubungannya dengan siswa karena siswa tidak luput dengan yang namanya informasi dan ilmu pengetahuan, internet ini adalah media yang paling efektif dan mudah untuk didapatkan dan diakses oleh siapa saja dimanapun, walaupun tak dapat dipungkiri bahwa karena adanya kebebasan ini dapat terjadi pula penyalah gunaan fasilitas internet sebagai sarana untuk Kriminalitas atau Asusila, siswa yang baru mengenal internet biasanya menggunakan fasilitas ini untuk mencari hal yang aneh-aneh? Seperti gambar-gambar yang tidak senonoh, atau video-video aneh yang bersifat “asusila” lainnya yang dapat mempengaruhi jiwa dan kepribadian dari siswa itu sendiri, sehingga siswa terpengaruh dan mengganggu konsentrasinya terhadap proses pembelajaran disekolah.

Namun demikian tidak semua siswa melakukan hal yang demikian, hanya segelintir siswa-siswa yang usil saja yang dapat melakukannya karena kurang memiliki rasa tanggungjawab terhadap diri pribadi dan sekitarnya, namun pada umumnya internet digunakan oleh setiap siswa untuk mencari atau mendapatkan informasi yang berhubungan dengan materi pelajaran yang ia terima disekolah, hal tersebut memungkinkan siswa menjadi lebih kreatif dan lebih aktif dalam mencari sumber informasi dan ilmu pengetahuan dibandingkan dengan siswa-siswa yang hanya duduk diam didepan meja dan mendengarkan gurunya berbicara.

Hal ini dapat menjadi sebuah motivator terhadap siswa untuk terus berkembang dan juga dapat berfungsi sebagai penghancur (generasi muda), remaja adalah makhluk yang rentan terhadap perubahan disekitarnya, dia akan mengikuti hal yang paling dominant yang berada didekatnya jadi kemungkinan terjadinya perubahan yang drastis dalam masa-masa remaja akan mendorong kearah mana remaja itu akan berjalan, kearah positif atau negative tergantung dari mana di memulai.

Remaja yang kesehariannya bergaul dengan internet akan lebih tanggap terhadap perubahan informasi disekitarnya karena ia terbiasa dan lebih mengetahui tentang informasi-informasi tersebut sehingga dia lebih daripada yang lainnya. Tetapi selain itu, remaja yang memiliki kecenderungan pada hal yang negative justru sebaliknya, dia akan nampak pasif karena hanya diperbudak oleh kemudahan dan kayaan informasi dari internet tersebut.

Maka dari itu alangkah baiknya jika kita bisa dengan bijak menggunakan fasilitas ini dengan sebaik-baiknya dalam hal yang positif demi kemajuan diri dan pribadi kita, dan selaku remaja kita semua harus dapat menguasai teknologi yang sedang berlari kencang pada era ini, karena dengan demikian kita pun akan ikut berlari menyongsong masa depan.

Atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih, akhirul kata, wassalamualaikum wr wb.


CONTOH PIDATO SAMBUTAN PERPISAHAN KELULUSAN SEKOLAH

Yang terhormat Bapak Kepala Sekolah, Bapak dan Ibu Guru, serta teman-teman yang saya cintai.

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala rahmat-Nya pada hari ini kita dapat berkumpul bersama guna mengadakan acara perpisahan sekolah.

Para hadirin yang saya hormati, ijinkan saya mewakili teman-teman untuk menyampaikan sepatah dua patah kata dalam rangka perpisahan ini.

Selama bersekolah, kami sebagai siswa sangat bangga dan berterima kasih dengan semua guru yang telah mengajar di sekolah ini, yang dengan sangat baik, tidak pernah pilih kasih dalam mendidik, sangat sabar dan tidak kenal lelah dalam membimbing kami. Berkat jerih payah semua guru, kami pun dapat lulus dari SMP ini.

Mudah-mudahan semua guru yang bertugas mengajar di sekolah ini dapat diberikan kesehatan yang baik dan diberi kebahagiaan selalu.

Juga untuk teman2 semua. Sungguh berat rasanya berpisah dengan kalian semua, karena kita sudah bersama2 selama 3 tahun ini. Tapi tetap saya juga mendoakan teman2 semua dapat melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi, baik ke SMA, ke SMK, ke STM maupun institusi pendidikan lainnya untuk dapat mencapai cita2 yang selama ini diangan2kan.

Akhir kata, saya mau mengucapkan sukses selalu buat teman2, doa saya menyertai teman2 semua...


Catatan: Contoh pidato diatas ditulis dengan sudut pandang tempat dan pelaku orang lain, jadi silahkan sesuaikan sesuai kebutuhan :)

KUMPULAN PIDATO : MENYAMBUT TAHUN BARU HIJRIYAH

Kemampuan berbicara dan berpidato bagi anak harus ditumbuhkan sejak dini. Para orang tua harus mendukung anak-anak mereka untuk tampil dan terampil berpidato di dalam event yang sering diadakan di tengah masyarakat. Tentu saja jika anak tampil dengan baik di dalam event yang baik pula bagi pendidikan seusia mereka, hal itu sangat positif dan bermanfaat. Kebiasaan tampil, terutama berpidato, akan membangun kepercayaan diri yang tinggi dalam diri si anak. Pada gilirannya, kepercayaan diri itu akan bermanfaat bagi perkembangan mental dan intelektualnya. Kebiasaan anak berpartisipasi dalam event harus diiringi dengan latihan. Berpidato, misalnya, bisa dilakukan dengan latihan membaca, menghapal dan memahami isi teks pidato. Selain bertujuan untuk menguasai dan menghapal teks pidato, latihan itu juga bisa membuat anak memahami dan tetap mengingat ilmu dan pesan moral yang mereka hapal dari teks pidatonya. Nah, berikut ini, saya punya sedikit pidato untuk anak SD/SMP, tentang Tahun Baru Hijriyah. Mudah-mudahan bermanfaat.


PIDATO 1:

Assalamualaikum Wr. Wb.

ALHAMDULILLAHIROBBIL ‘ALAMIN WABIHI NASTA’INU ‘ALA UMURIDDUN –YA WADDIN WA ‘ALA ALIHI WASHOHBIHI AJMA’IN

AMMA BA’DU :



Bapak-bapak, ibu-ibu, dan hadirin yang saya hormati

Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberi kesempatan panjang umur kepada kita, sehingga kita bisa berkumpul dalam rangka menyambut tahun baru islam 1432 hijriyah. Semoga dalam memasuki tahun baru ini kita semua dapat meningkatkan amal bakti kita kepada Tuhan Yang Maha Esa, bermawas diri, berdisiplin dengan bercermin pada masa-masa yang silam atau masa yang sedang kita tinggalkan, sebab masa-masa yang silam itu adalah merupakan cermin yang sangat berharga.

Bapak-bapak, ibu-ibu serta hadirin yang saya hormati

Sebentar lagi kita akan meninggalkan tahun 1431 hijriyah dan kita melangkah ke tahun yang baru yakni tahun 1432 hijriyah. Marilah kita sambut tahun baru islam ini dan kita isi lembaran-lembaran kertas putih dengan tinta emas demi kesuksesan dimasa mendatang. Dan marilah kita tengok ke belakang sejenak dalam lembaran-lembaran yang penuh dengan catatan-catatan, jadikanlah hal itu pengalaman dan suri tauladan, maka yang baik kita ambil dan mana yang buruk kita buang atau singkirkan. Pengalaman adalah guru yang paling baik. Sudah barang tentu pada tahun-tahun yang silam kita mengalami pengalaman yang pahit dan getir, bahkan sebaliknya mengalami pengalaman yang manis dan lezat.

Oleh karena itu didalam suasana tahun baru islam kita semua harus senantiasa berusaha meningkatkan pengabdian kita kepada Allah SWT. Kalau ditahun yang telah lalu kita masih sering melakukan berbagai kekurangan, maka ditahun ini kita kejar kekurangan-kekurangan itu dengan semangat memperbaiki diri menuju kesempurnaan. Yang mengalami kegagalan ditahun kemarin, maka ditahun depan kita harus bangkit dan bisa meraih kesuksesan. Yang sudah sukses ditahun kemarin, maka tahun depan minimal kita harus bisa bertahan dalam kesuksesan bahkan lebih sukses lagi

Semoga ditahun baru 1432 hijriyah, kita senantiasa ada dalam bimbingan, lindungan dan ridho Allah SWT .

Itu saja pidato yang dapat saya sampaikan kurang lebihnya mohon maaf yang sebesar-besarnya

Akhirul kalam :

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.



PIDATO 2:

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

HAMDAN LILLAH WASYUKRON

AMMA BA’DU :

Bapak-bapak ibu-ibu dan hadirin yang saya hormati

Alhamdulillah dengan iringan rohmat, hidayah, serta inayah Allah SWT, kita semua dapat berkumpul dalam suasana yang penuh dengan ketaqwaan dan penuh dengan persaudaraan dalam rangka menyambut tahun baru islam 1432 hijriyah

Bapak-bapak, ibu-ibu, dan hadirin yang saya hormati

Tidak terasa hampir setahun sudah kita jalani hidup ditahun 1431 hijriyah, sekarng kita akan memasuki tahun baru islam 1432 hijriyah, berarti satu tahun umur kita bertambah padahal hakikatnya justru umur kita berkurang, bergantinya tahun berarti berkurangnya umur kita, besok berkurang satu hari, lusa berkurang lagi satu hari, begitu dan begitu seterusnya. Tapi bagi manusia yang tahu dan mengerti akan tugas dan fungsi hidup yaitu untuk beribadah kepada Alloh SWT maka akan memikirkan dan membuat neraca perhitungan, sudah sampai mana, dan dipakai apa umur kita pada waku yang lalu? Jika dimasa-masa yang lalu kita masih banyak melakukan perbuatan-perbuatan maksiat, maka marilah pada tahun baru ini kita ganti kemaksiata-kemaksiatan dengan semangat memperbanyak amal saleh. Kapan kita memperbaiki diri kalau tidak dimulai dari sekarang? Janganlah suka menunda-nunda waktu, sebab kita tidak tahu kapan kehidupan kita akan berakhir. Gunakan waktu-waktumu sebaik-baiknya dengan giat belajar, giat bekerja, giat beribadah serta giat dalam membangun Negara dan bangsa. Waktu itu ibarat pedang, jika kita tidak bisa menguanakan pedang itu dengan sebaik-baiknya, tentulah pedang itu akan memenggal lehermu

Bapak-bapak, ibu-ibu dan hadirin yang saya hormati

Sudah kita maklumi bersama bahwa umur kita itu sudah ditentukan ajalnya, Sekarang kita masih hidup, tetapi siapa tahu kalau besok atau nanti kita akan mati, sekarang kita masih bisa menikmati tahun baru, tetapi siapa tahu kalau besok tahun depan kita sudah berada di alam kubur oleh sebab itu marilah kita isi kesempatan hidup kita di dunia ini dengan memperbanyak beramal saleh sebagai bekal kita dihari mendatang setelah nanti kita mati.

Semoga di tahun baru 1432 hijriyah ini kita mendapat keberkahan hidup dari Allah SWT.

Demikianlah yang dapat saya sampaikan, semoga bermanfaat

Akhirul kalam :

Wassalamu’alaiku Wr. Wb.



PIDATO 3:

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

ALHAMDULILLAH WASYUKRU ‘ALANI’AMILLAH

AMMA BA’DU :



Bapak-bapak, ibu-ibu, dan hadirin yang saya hormati

Izinkanlah saya pada kesempatan ini menyampaikan pidato dalam rangka menyambut tahun baru islam 1432 hijriyah

Bapak, ibu, hadirin yang saya hormati

Sebagaimana kita maklumi bersama bahwa satu muharram adalah salah satu hari besar dalam islam dan juga itu dinamakan sebagai tahun baru dalam islam, dimana masyarakat islam seluruh dunia tidak lupa untuk menyambut dan memperingatinya

Dengan menyambut dan memperingati 1 muharram atau tahun baru dalam islam, maka kita sebagai umat islam untuk bisa lebih intropeksi dan sadar akan perbuatan-perbuatan yang telah kita lakukan selama ini, disamping memperhatikan berapa usia yang telah kita gunakan untuk melakukan perbuatan-perbuatan tersebut.

Bapak, ibu hadirin yang saya hormati

Kita sebagai umat islam harus bisa membandingkan kuantitas dan kualitas perbuatan kita yang menjurus kepada kebaikan dan kemaksiatan. Oleh sebab itu, jika pada tahun yang lalu ternyata perbuatan kita banyak yang menjurus kepada kemaksiatan atau melanggar syariat islam, maka saldo rugilah yang akan kita dapatkan. Dan cara untuk menutupi saldo rugi tersebut, maka satu-satunya jalan yang harus kita tempuh adalah dengan memperbanyak amalan-amalan yang baik yang dapat kita lakukan mulai pada tahun baru ini sehingga kita akan mendapatkan saldo laba di tahun yang akan datang

Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-‘Ashr ayat 1 – 3 yang artinya :

“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu ada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan saling menasehati dalam kebenaran dan saling menasehati dalam kesabaran”

Firman Allah tersebut menerangkan bahwa manusia yang tidak dapat menggunakan masanya dengan sebaik-baiknya, mereka termasuk golongan orang-orang yanmg merugi. Karenanya dengan bergantinya tahun, maka marilah kita gunakan sisa umur kita untuk melakukan aktifitas-aktifitas yang sesuai dengan norma-norma agama.

Demikian yang dapat saya sampaikan, terimakasih atas segala perhatiannya mohon maaf atas segala kekuranganya, akhirul kalam :

Wassalamu’alaikum Wr. Wb



PIDATO 4:

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

ALHAMDULILLAHILLADZI AN’AMANA BINI’MATIL IMANI WAL ISLAM

AMMA BA’DU :



Bapak-bapak, ibu-ibu dan hadirin yang saya hormati

Terlebih dahulu marilah kita panjatkan puji dan syukur kahadirat Allah SWT, yang telah memberikan nikmat yang sangat besar kepada kita yang berupa nikmat iman dan islam dan juga nikmat panjang umur tentunya dalam keadaan sehat wal’afiat, sehingga kita bisa mengikuti kegiatan pidato dalam rangka menyambut tahun baru islam

Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepda junjungan kita nabi besar Muhammad SAW.

Bapak, ibu, hadirin yang saya hormati

Sebentar lagi kita akan meninggalkan tahun 1431 hijriyah dan selanjutnya kita akan memasuki tahun baru 1432 hijriyah. Mari kita sambut dan songsong Tahun baru sebagai ajang evaluasi perjalanan hidup kita selama satu tahun ke belakang, amalan apa yang sudah kita perbuat? Jasa dan kemanfa’atan apa yang sudah kita berikan kepada sesama manusia? Mari kita perhitungkan, kita perhatikan dan kita koreksi diri kita masing-masing, karena hal ini adalah merupakan suatu tindakan yang mesti kita lakukan kapan saja, dimana saja kita berada. Hal ini sesuai dengan perkataan Sayyidina Umar ra. : “Buatlah perhitungan terhadap diri kalian sebelum kalian akan diperhitungkan oleh Allah” maka tolok ukur kita adalah masalah umur. Akankah kita bisa memanfa’atkan umur kita sehingga akan tergolong sebagai THE BEST MAN (sebaik-baik manusia )? Dalam hal ini Rasulullah bersabda dalam sebuah hadits yang diriwayatkan olah Imam Ahmad, yang artinya :

“Sebaik-baik manusia adalah orang yang panjang umurnya dan bagus amalannya dan sejelek-jelek manusia adalah yang panjang umurnya dan buruk pula amalannya”

Berangkat dari hadits tersebut, marilah kita sambut dan peringati hari besar islam yang bertepatan dengan tanggal satu muharram dengan memperbanyak amalan-amalan yang baik yang diridoi oleh Allah dan Rasulnya. Semoga kita tergolong orang-orang yang memperoleh keberuntungan baik di dunia maupun di akhirat nanti.

Itu saja yang bisa saya sampaikan mudah-mudahan ada mafa’atnya, dan kita semua diberi kekuatan, kemampuan, dan kesiapan untuk menyongsong tahun baru islam dengan berbagai amalan-amalan yang lebih sempurna.

Akhirul kalam :

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.



PIDATO 5:

Assalamu’alikum Wr. Wb.

BISMILLAH ALHAMDULILLAH WASSHOLATU WASSALMU ‘ALA ROSULILLAH WA’ALA ALIHI WASHOHBIHI WAMAWWALAH

AMMA BA’DU :

Bapak-bapak, ibu-ibu yang saya hormati

Diawal tahun baru hijriyah ini marilah kita bersyukur kepada Allah SWT dan meningkatkan iman serta taqwa kepada-Nya, sehingga kualitas pribadi kita sebagai orang islam semakin tinggi dan mulia di dunia dan di akhirat, amin….

Bapak, ibu hadirin yang saya hormati

Untuk menjalani kehidupan pada tahun ini kita harus menggunakan siasat yang mampu dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari, diantaranya ;

1. Kita harus memperhitungkan terhadap kepentingan hidup dimasa yang akan datang terutama di akhirat dengan meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT.

2. Kita harus mau dan mampu melihat kesalahan dan dosa diri kita sendiri pada tahun yang lalu, kemudian kita beraubat dan memperbaiki diri dengan mengerjakan amal saleh.

Sebagaimana Firman Allah dalam Surat Al-Maidah ayat 39, yang artinya :

“Maka barang siapa yang bertaubat sesudah melakukan kejahatan itu dan memperbaiki diri, maka sesungguhnya Allah menerima taubatnya. Sesungguhnya Allah maha pengampun lagi maha penyayang.”

3. Kita harus menyadari bahwa setan itu musuh yang nyata bagi kita, maka semua rayuan dan bujukan syetan berupa minuman khamer, narkoba, judi dan zina harus ditinggalkan karena merugikan dan menyengsarakan diri kita, baik di dunia maupun di akhirat.

Itulah tiga hal yang merupakan strategi yang harus kita laksanakan dalam menjalani hidup ditahun ini. Semoga Allah SWT mengampuni dosa kita pada tahun yang lalu, meridhoi ibadah dan amal saleh kita, serta memberikan kesehatan dan umur panjang kepada kita dan keluarga, sehingga dapat meningkatkan ibadah dan amal saleh pada tahun ini, amin….

Billahi taufiq walhidayah

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Monday 8 November 2010

jerih payah istri di rumah sama nilainya dengan jerih payah suami di medan jihad

Photobucket

Sesungguhnya, peran dan kedudukan wanita dalam Islam sangat istimewa. Islam memberikan tempat bagi kaum wanita untuk tetap berada di rumahnya. Untuk mendapatkan surga-Nya kelak, para istri cukup berjuang di rumah tangganya dengan ikhlas. Tetesan keringat dari istri yang kerja di dapur dinilai sama dengan darah mujahid di medan perang. Sebagaimana yang pernah disabdakan oleh Rasulullah SAW ,

''Setiap jerih payah istri di rumah sama nilainya dengan jerih payah suami di medan jihad.'' (HR Bukhari dan Muslim).

jerih payah istri di rumah sama nilainya dengan jerih payah suami di medan jihad

Photobucket

Sesungguhnya, peran dan kedudukan wanita dalam Islam sangat istimewa. Islam memberikan tempat bagi kaum wanita untuk tetap berada di rumahnya. Untuk mendapatkan surga-Nya kelak, para istri cukup berjuang di rumah tangganya dengan ikhlas. Tetesan keringat dari istri yang kerja di dapur dinilai sama dengan darah mujahid di medan perang. Sebagaimana yang pernah disabdakan oleh Rasulullah SAW ,

''Setiap jerih payah istri di rumah sama nilainya dengan jerih payah suami di medan jihad.'' (HR Bukhari dan Muslim).

Jadilah Seperti Lebah

Asslamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
selamat datang diblog Abang tamiang ini (http://kumpulankutbah.blogspot.com/),mudah-mudahan blog ini dapat membantu anda dalam mencari kumpulan,tips,cara,taktik,teknik,kiat,teknologi,gallery,galeri,favorite,khutbah,jum’at,jumat,idul fitri,’idul fitri,idul adha,’idul adha,lebaran,kutbah,ceramah,islam,mukmin,muslim,allah,rasul,rosul,rasulullah,tauhid,fiqih,tarikh,tarikat,aliran sesat,pemimpin,madani,modern,Muhammad,kristenisasi,al qur’an,kitab,rukun,penyakit hati,penyejuk iman,ilmu,dosa,pahala,nabi dan rasul,lengkap

Rasulullah saw. bersabda, “Perumpamaan orang beriman itu bagaikan lebah. Ia makan yang bersih, mengeluarkan sesuatu yang bersih, hinggap di tempat yang bersih dan tidak merusak atau mematahkan (yang dihinggapinya).” (Ahmad, Al-Hakim, dan Al-Bazzar)

Seorang mukmin adalah manusia yang memiliki sifat-sifat unggul. Sifat-sifat itu membuatnya memiliki keistimewaan dibandingkan dengan manusia lain. Sehingga di mana pun dia berada, kemana pun dia pergi, apa yang dia lakukan, peran dan tugas apa pun yang dia emban akan selalu membawa manfaat dan maslahat bagi manusia lain. Maka jadilah dia orang yang seperti dijelaskan Rasulullah saw., “Manusia paling baik adalah yang paling banyak memberikan manfaat bagi manusia lain.”

Kehidupan ini agar menjadi indah, menyenangkan, dan sejahtera membutuhkan manusia-manusia seperti itu. Menjadi apa pun, ia akan menjadi yang terbaik; apa pun peran dan fungsinya maka segala yang ia lakukan adalah hal-hal yang membuat orang lain, lingkungannya menjadi bahagia dan sejahtera.

Nah, sifat-sifat yang baik itu antara lain terdapat pada lebah. Rasulullah saw. dengan pernyataanya dalam hadits di atas mengisyaratkan agar kita meniru sifat-sifat positif yang dimiliki oleh lebah. Tentu saja, sifat-sifat itu sendiri memang merupakan ilham dari Allah swt. seperti yang Dia firmankan, “Dan Rabbmu mewahyukan (mengilhamkan) kepada lebah: ‘Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia. Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Rabbmu yang telah dimudahkan (bagimu).’ Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Rabb) bagi orang-orang yang memikirkan.” (An-Nahl: 68-69)

Sekarang, bandingkanlah apa yang dilakukan lebah dengan apa yang seharusnya dilakukan seorang mukmin, seperti berikut ini:

Hinggap di tempat yang bersih dan menyerap hanya yang bersih.

Lebah hanya hinggap di tempat-tempat pilihan. Dia sangat jauh berbeda dengan lalat. Serangga yang terakhir amat mudah ditemui di tempat sampah, kotoran, dan tempat-tempat yang berbau busuk. Tapi lebah, ia hanya akan mendatangi bunga-bunga atau buah-buahan atau tempat-tempat bersih lainnya yang mengandung bahan madu atau nektar.

Begitulah pula sifat seorang mukmin. Allah swt. berfirman:

Hai manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan adalah musuh yang nyata bagimu. (Al-Baqarah: 168)

(Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma’ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al-Qur’an), mereka itulah orang-orang yang beruntung. (Al-A’raf: 157)

Karenanya, jika ia mendapatkan amanah dia akan menjaganya dengan sebaik-baiknya. Ia tidak akan melakukan korupsi, pencurian, penyalahgunaan wewenang, manipulasi, penipuan, dan dusta. Sebab, segala kekayaan hasil perbuatan-perbuatan tadi adalah merupakan khabaits (kebusukan).

Mengeluarkan yang bersih.

Siapa yang tidak kenal madu lebah. Semuanya tahu bahwa madu mempunyai khasiat untuk kesehatan manusia. Tapi dari organ tubuh manakah keluarnya madu itu? Itulah salah satu keistimewaan lebah. Dia produktif dengan kebaikan, bahkan dari organ tubuh yang pada binatang lain hanya melahirkan sesuatu yang menjijikan. Belakangan, ditemukan pula produk lebah selain madu yang juga diyakini mempunyai khasiat tertentu untuk kesehatan: liurnya!

Seorang mukmin adalah orang yang produktif dengan kebajikan. “Hai orang-orang yang beriman, rukuklah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Rabbmu dan perbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapat kemenangan.” (Al-Hajj: 77)

Al-khair adalah kebaikan atau kebajikan. Akan tetapi al-khair dalam ayat di atas bukan merujuk pada kebaikan dalam bentuk ibadah ritual. Sebab, perintah ke arah ibadah ritual sudah terwakili dengan kalimat “rukuklah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Rabbmu” (irka’u, wasjudu, wa’budu rabbakum). Al-khair di dalam ayat itu justru bermakna kebaikan atau kebajikan yang buahnya dirasakan oleh manusia dan makhluk lainnya.

Segala yang keluar dari dirinya adalah kebaikan. Hatinya jauh dari prasangka buruk, iri, dengki; lidahnya tidak mengeluarkan kata-kata kecuali yang baik; perilakunya tidak menyengsarakan orang lain melainkan justru membahagiakan; hartanya bermanfaat bagi banyak manusia; kalau dia berkuasa atau memegang amanah tertentu, dimanfaatkannya untuk sebesar-besar kemanfaat manusia.

Tidak pernah merusak

Seperti yang disebutkan dalam hadits yang sedang kita bahas ini, lebah tidak pernah merusak atau mematahkan ranting yang dia hinggapi. Begitulah seorang mukmin. Dia tidak pernah melakukan perusakan dalam hal apa pun: baik material maupun nonmaterial. Bahkan dia selalu melakukan perbaikan-perbaikan terhadap yang dilakukan orang lain dengan cara-cara yang tepat. Dia melakukan perbaikan akidah, akhlak, dan ibadah dengan cara berdakwah. Mengubah kezaliman apa pun bentuknya dengan cara berusaha menghentikan kezaliman itu. Jika kerusakan terjadi akibat korupsi, ia memberantasnya dengan menjauhi perilaku buruk itu dan mengajukan koruptor ke pengadilan.

Bekerja keras

Lebah adalah pekerja keras. Ketika muncul pertama kali dari biliknya (saat “menetas”), lebah pekerja membersihkan bilik sarangnya untuk telur baru dan setelah berumur tiga hari ia memberi makan larva, dengan membawakan serbuk sari madu. Dan begitulah, hari-harinya penuh semangat berkarya dan beramal. Bukankah Allah pun memerintahkan umat mukmin untuk bekerja keras? “Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain.” (Alam Nasyrah: 7)

Kerja keras dan semangat pantang kendur itu lebih dituntut lagi dalam upaya menegakkan keadilan. Karena, meskipun memang banyak yang cinta keadilan, namun kebanyakan manusia –kecuali yang mendapat rahmat Allah– tidak suka jika dirinya “dirugikan” dalam upaya penegakkan keadilan.

Bekerja secara jama’i dan tunduk pada satu pimpinan

Lebah selalu hidup dalam koloni besar, tidak pernah menyendiri. Mereka pun bekerja secara kolektif, dan masing-masing mempunyai tugas sendiri-sendiri. Ketika mereka mendapatkan sumber sari madu, mereka akan memanggil teman-temannya untuk menghisapnya. Demikian pula ketika ada bahaya, seekor lebah akan mengeluarkan feromon (suatu zat kimia yang dikeluarkan oleh binatang tertentu untuk memberi isyarat tertentu) untuk mengudang teman-temannya agar membantu dirinya. Itulah seharusnya sikap orang-orang beriman. “Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.” (Ash-Shaff: 4)

Tidak pernah melukai kecuali kalau diganggu

Lebah tidak pernah memulai menyerang. Ia akan menyerang hanya manakala merasa terganggu atau terancam. Dan untuk mempertahankan “kehormatan” umat lebah itu, mereka rela mati dengan melepas sengatnya di tubuh pihak yang diserang. Sikap seorang mukmin: musuh tidak dicari. Tapi jika ada, tidak lari.

Itulah beberapa karakter lebah yang patut ditiru oleh orang-orang beriman. Bukanlah sia-sia Allah menyebut-nyebut dan mengabadikan binatang kecil itu dalam Al-Quran sebagai salah satu nama surah: An-Nahl. Allahu a’lam. dakwatuna.com

Monday 16 August 2010

AMAR MA'RUF NAHII MUNGKAR

Amar Ma’ruf Nahi Mungkar
Rabu, 04 Agustus 04
Bacaan Khutbah Pertama :
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنَّ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. أَمَّا بَعْدُ؛
فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ وَخَيْرَ الْهَديِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَشَرَّ الأُمُوْرِ مُحَدَثَاتُهَا، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلةٍ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ.
يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.
يَاأَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَآءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِيْ تَسَآءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا.
يَاأَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا.

Sidang Jum’ah yang dimuliakan Allah ……
Saya wasiatkan kepada diri saya pribadi dan jama’ah sekalian untuk selalu bertaqwa kepada Allah Subhannahu wa Ta'ala dengan selalu melaksanakan perintah serta menjauhi larangNya.

Sidang Jum’ah yang dimuliakan Allah …
Saya wasiatkan kepada diri saya pribadi dan jama’ah sekalian untuk selalu bertaqwa kepada Allah Subhannahu wa Ta'ala dengan selalu melaksanakan perintah serta menjauhi larangNya.

Sidang Jum’ah yang dimuliakan Allah …
Dalam khutbah ini saya akan menyampaikan masalah yang berkenaan dengan amar ma’ruf nahi mungkar. Sejenak marilah kita amati dan cermati keadaan masyarakat kita, mereka tenggelam dalam kemungkaran, kemaksiatan dan kedurhakaan kepada Allah Subhannahu wa Ta'ala di antaranya adanya kasus KKN (korupsi, kolusi dan nepotisme), manipulasi, penipuan, perampokan, pencurian, pembunuhan, pemerkosaan, adanya pasangan zina PIL (pria idaman lain) dan WIL (wanita idaman lain), penyelewengan/ penyimpangan seks dan lain sebagainya.

Sehingga kalau kita cermati banyak faktor kenapa kemungkaran-kemungkaran itu dilakukan masyarakat. Di antaranya faktor-faktor tersebut ialah:

1. Kebodohan umat terhadap ajaran dien.

Masyarakat kita memang mayoritas muslim tetapi mayoritas pula dari mereka tidak tahu dengan ajaran dien-nya sendiri. Sehingga kita ketahui banyak orang yang mengaku Islam, namun tidak mengetahui apa ajaran Islam itu, apa yang diperintahkan Islam dan apa yang dilarang Islam. Sehingga tidak jarang kita dapati orang yang melakukan kemungkaran namun ia anggap itu hal biasa atau bahkan dianggap sebagai suatu kebenaran. Keadaan seperti ini kalau kita biarkan maka akan terus berlanjut dan masyarakat kita akan tetap tenggelam dalam kubangan lumpur kemungkaran. Tentu kita semua berhasrat merubah keadaan masyarakat kita kepada yang lebih baik dalam takaran syariat Islam. Maka mari kita ajak masyarakat untuk kembali mendalami ajaran dien kembali kepada Islam secara keseluruhan. Firman Allah:

“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kalian ke dalam Islam secara keseluruhan dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya saitan itu musuh yang nyata bagimu.” (Al-Baqarah: 208).

Menurut Ibnu Abbas, Mujahid, Thawus, Dhahak, Ikrimah, Qatadah, As-Suddy, Ibnu Zaid; kata (as-silmi) di sini maksudnya Al-Islam.

Menurut Mujahid kata (kaffah) di sini ialah seluruh amalan baik, dalam syariat Nabi Muhammad (Tafsir Ibnu Katsir, 1/335).

Dan juga marilah kita kembali kepada ajaran Islam yang murni yang utuh yang tidak tercampur dengan syirik, bid’ah, khurafat dan takhayul. Ajaran-ajaran yang dibawa Rasulullah n kemudian beliau wariskan kepada sebaik-baik generasi, generasi salafus-shalih yaitu para shahabat, tabi’in dan tabi’ut tabi’in.
Sidang Juma’ah yang dimuliakan Allah …

2. Lemahnya Iman dan Godaan Syaithan

Perlu diketahui bahwa tidak semua orang yang melakukan kemungkaran itu ia tidak tahu bahwa itu adalah kemungkaran akan tetapi ada kalanya karena iman yang lemah sehingga lebih cenderung melakukan kemungkaran dengan anggapan “Ah ini cuma dosa kecil.. ah cuma sekali saja”. Dari sini perlu kiranya kita memperkuat iman kita sehingga mampu menangkis segala kemungkaran dan kemaksiatan. Kita bisa bayangkan betapa indahnya hidup ini bila semua lapisan mempunyai iman yang kuat. Yang menjadi rakyat kecil tidak akan mencuri atau merampok walaupun hidup miskin. Karena ia tahu itu akan mendatangkan siksa Allah. Yang menjadi pedagang tidak akan menipu karena ia tahu bahwa menipu itu dosa. Yang menjadi pejabat tidak akan melakukan KKN, karena mereka tahu Allah akan mengadzabnya kelak.

Sidang Jum’ah yang dimuliakan Allah ..
Sebenarnya kalau kita sadari bahwa ketika iman kita dalam keadaan lemah sehingga mudah sekali digoyahkan maka pada saat itu pula sebenarnya kita sedang diincar oleh musuh. Kita tidak bisa melihat musuh kita sedang ia selalu mengintai kita, musuh kita adalah syaithan. Syaithan yang sudah sejak dulu bersumpah akan selalu menggoda manusia supaya terjerumus ke dalam Neraka Jahanam.

Sidang Jum’ah yang dimuliakan Allah .. Demikian tadi dua faktor di antara faktor-faktor kenapa kemungkaran-kemungkaran itu dilakukan manusia.

Kemungkaran itu akan terus berlanjut apabila sama-sama kita biarkan. Tentu kita sebagai seorang Muslim tidak boleh tinggal diam. Karena kita diperintahkan untuk mencegah kemungkaran. Sabda Rasul Shalallaahu alaihi wasalam :
مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَرًا فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ وَذَلِكَ أَضْعَفُ اْلإِيْمَانِ.
Artinya: “Barangsiapa di antara kamu melihat kemungkaran maka ia harus mengubah dengan tangannya, jika tidak mampu maka dengan linsanya dan jika tidak mampu maka dengan hatinya dan yang demikian itu adalah selemah-lemah iman.” (HR. Muslim 1/22).

Dan firman Allah:
Artinya: “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh yang ma’ruf dan mencegah yang mungkar, merekalah orang-orang yang beruntung.” (QS. Al-Imran: 104).

Abu Ja’far Al-Bakir Radhiallaahu anhu berkata: Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam membaca kemudian beliau berkata: (Alkhoir) di sini ialah mengikut Al-Qur’an dan sunnahku (Tafsir Ibnu Katsir 1/518).

Ibnu Katsir Rahimahullaah dalam tafsirnya mengatakan: “Hendaklah ada segolongan dari umat ini berada pada posisi ini.” (Tafsir Ibnu Katsir 1/518).

At Thabari berkata:
• Al-khair di sini ialah Islam dan syariatnya yang disyariatkan Allah pada hambaNya.
• Al-Ma’ruf di sini ialah mengikut Nabi Shalallaahu alaihi wasalam dan dien Islam yang dibawanya.
• Al-Munkar di sini ialah kufur pada Allah, mendustakan Nabi Shalallaahu alaihi wasalam dan apa-apa yang dibawanya (Tafsir At Thabari, 4/26).
Juga dalam ayat ini disebutkan hendaklah ada segolongan dari kita yang menyeru kepada kebajikan mencegah kemungkaran. Bagaimana kalau yang melakukan kemungkaran itu dari Sabang sampai Merauke sedang yang menyeru hanya segolongan orang apalagi sendirian, bagaimana kalau yang melakukan kemungkaran itu di Sabang sedang segolongan yang mencegah berada di Mataram atau mungkin yang satu di Jakarta dan yang satu lagi di Maluku. Maka yang namanya amar ma’ruf nahi mungkar itu wajib kita tegakkan bersama dimana kita berada. Firman Allah, artinya:

“Kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah kepada yang mungkar.” (QS. Ali Imran: 110).

Ibnu Katsir menyebutkan bahwa yang benar umat di sini umum, yaitu semua umat disetiap zamannya (Tafsir Ibnu Katsir, 1/519). Mujahid berkata: Kamu akan menjadi sebaik-baik umat jika kamu mau beramar ma’ruf nahi munkar (Tafsir Al-Qurtubi, 4/171) Juga firman Allah: “Orang-orang mukmin laki-laki dan orang-orang mukmin perempuan menjadi wali dari sebagiannya, menyeru kepada yang ma’ruf mencegah dari yang mungkar.” (QS. At-Taubah: 71).
Ibnu Taimiyah berkata: Maka wajib atas setiap muslim yang mampu, wajib di sini wajib kifayah dan menjadi wajib ain bagi yang mampu bila tidak ada orang yang melakukannya (Al-Hisbah fil Islam: 12). Maka dalam hal ini mari kita ajak saudara-saudara kita semua kaum muslimin untuk melaksanakan kewajiban ini. Firman Allah:

“Sesungguhnya orang-orang beriman itu bersaudara”. (QS. Al-Hujurat: 10).

Persaudaraan ini harus tetap dipupuk untuk menyatukan langkah menghimpun kekuatan untuk bersama-sama menegakkan amar ma’ruf nahi mungkar.

Khutbah Kedua
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ وَالْعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِيْنَ وَلاَ عُدْوَانَ إِلاَّ عَلَى الظَّالِمِيْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
Sidang Jum’ah yang di muliakan Allah ..
Dari permisalan ini dapat kita ambil pelajaran dari ulah segelintir orang yang berbuat kesalahan akan mendatangkan bahaya bagi semuanya, firman Allah:

Artinya: “Dan takutlah kamu sekalian akan siksa yang tidak hanya menimpa orang-orang zhalim saja.” (QS. Al-Anfal: 25)

Kita memohon kepada Allah agar diberi kekuatan bashirah untuk membedakan antara yang hak dan yang batil, yang ma’ruf dan yang mungkar, kemudian kita bersama-sama menegakkan yang ma’ruf dan memberantas segala bentuk kebatilan dan kemungkaran. Maka di sini saya sampaikan kesimpulan dari khutbah saya:
• Ada dua faktor dari beberapa faktor kenapa kemungkaran itu terus dilakukan. Pertama yaitu kebodohan umat dari ajaran dien, dan sebagai solusinya marilah kita tingkatkan lagi kesadaran untuk mendalami ajaran dinul Islam ini dan kita ajak umat untuk bersama-sama dengan kita, menggalakkan majelis-majelis ta’lim, pengajian-pengajian yang di dalamnya dipelajari ajaran-ajaran dien dan dikupas segala yang haq dan yang batil, yang ma’ruf dan yang mungkar. Yang kedua adalah lemahnya iman dan godaan syaithan. Untuk itu perlu kiranya kita selalu memperkuat iman kita. Keimanan yang tak tergoyahkan dengan apapun dan mampu menangkis segala bentuk kemungkaran.

• Beramar ma’ruf dan nahi mungkar adalah kewajiban kita semua, mengingat akibat yang akan ditimpakan kepada kita bila kita meninggalkan amar ma’ruf dan nahi mungkar.
Kita akhiri khutbah ini dengan do’a.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ لَنَا دِيْنَنَا الَّذِيْ هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِنَا، وَأَصْلِحْ لَنَا دُنْيَانَا الَّتِيْ فِيْهَا مَعَاشُنَا، وَأَصْلِحْ لَنَا آخِرَتَنَا الَّتِيْ إِلَيْهَا مَعَادُنَا، وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لَنَا فِيْ كُلِّ خَيْرٍ، وَاجْعَلِ الْمَوْتَ رَاحَةً لَنَا مِنْ كُلِّ شَرٍّ. رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِاْلإِيْمَانِ وَلاَتَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا غِلاًّ لِّلَّذِيْنَ ءَامَنُوْا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. أَقِيْمُوا الصَّلاَةَ.




ANAK SALIH ADALAH ASET ORANG TUAASET ORANG

Anak Shalih Adalah Aset Orang Tua
Selasa, 16 Maret 04
Jamaah jama'ah rahimakumullah
Anak adalah buah hati bagi kedua orang tuanya yang sangat disayangi dan dicintainya.
Sewaktu bahtera rumah tangga pertama kali diarungi, maka pikiran pertama yang terlintas dalam benak suami istri adalah berapa jumlah anaknya kelak akan mereka miliki serta kearah mana anak tersebut akan dibawa.
Menurut Sunnah melahirkan anak yang banyak justru yang terbaik. Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam bersabda:
تَزَوَّجُوا الْوَلُوْدَ وَالْوَدُوْدَ فَإِنِّيْ مُكَاثِرٌ بِكُمْ.
Artinya: “Nikahilah wanita yang penuh dengan kasih sayang dan karena sesungguhnya aku bangga pada kalian dihari kiamat karena jumlah kalian yang banyak.” (HR. Abu Daud dan An Nasa’I, kata Al Haitsamin).

Namun yang menjadi masalah adalah kemana anak akan kita arahkan setelah mereka terlahir. Umumnya orang tua menginginkan agar kelak anak-anaknya dapat menjadi anak yang shalih, agar setelah dewasa mereka dapat membalas jasa kedua orang tuanya. Namun obsesi orang tua kadang tidak sejalan dengan usaha yang dilakukannya. Padahal usaha merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan bagi terbentuknya watak dan karakter anak. Obsesi tanpa usaha adalah hayalan semu yang tak akan mungkin dapat menjadi kenyataan.

Bahkan sebagian orang tua akibat pandangan yang keliru menginginkan agar kelak anak-anaknya dapat menjadi bintang film (Artis), bintang iklan, fotomodel dan lain-lain. Mereka beranggapan dengan itu semua kelak anak-anak mereka dapat hidup makmur seperti kaum selebritis yang terkenal itu. Padahal dibalik itu semua mereka kering akan informasi tentang perihal kehidupan kaum selebritis yang mereka puja-puja. Hal ini terjadi akibat orang tua yang sering mengkonsumsi berbagai macam acara-acara hiburan diberbagai media cetak dan elektronik, karena itu opininya terbangun atas apa yang mereka lihat selama ini.

Jamaah jum’at rahimakumullah
Kehidupan sebagian besar selebritis yang banyak dipuja orang itu tidak lebih seperti kehidupan binatang yang tak tahu tujuan hidupnya selain hanya makan dan mengumbar nafsu birahinya. Hura-hura, pergaulan bebas, miras, narkoba dan gaya hidup yang serba glamour adalah konsumsi sehari-hari mereka. Sangat jarang kita saksikan di antara mereka ada yang perduli dengan tujuan hakiki mereka diciptakan oleh Allah Subhannahu wa Ta'ala , kalaupun ada mereka hanya menjadikan ritualisme sebagai alat untuk meraih tujuan duniawi, untuk mengecoh masyarakat tentang keadaan mereka yang sebenarnya. Apakah kita menginginkan anak-anak kita menjadi orang yang jauh dari agamanya yang kelihatannya bahagia di dunia namun menderita di akhirat? Tentu tidak. Allah Subhannahu wa Ta'ala berfirman:

artinya: “Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang sekiranya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka” (An Nisa: 9).

Pengertian lemah dalam ayat ini adalah lemah iman, lemah fisik, lemah intelektual dan lemah ekonomi. Oleh karena itu selaku orang tua yang bertanggung jawab terhadap anak-anaknya, maka mereka harus memperhatikan keempat hal ini. Pengabaian salah satu dari empat hal ini adalah ketimpangan yang dapat menyebabkan ketidak seimbangan pada anak.

Imam Ibnu Katsir dalam mengomentari pengertian lemah pada ayat ini memfokuskan pada masalah ekonomi. Beliau mengatakan selaku orang tua hendaknya tidak meninggalkan keadaan anak-anak mereka dalam keadaan miskin . (Tafsir Ibnu Katsir: I, hal 432) Dan terbukti berapa banyak kaum muslimin yang rela meninggalkan aqidahnya (murtad) di era ini akibat keadaan ekonomi mereka yang dibawah garis kemiskinan.

Banyak orang tua yang mementingkan perkembangan anak dari segi intelektual, fisik dan ekonomi semata dan mengabaikan perkembangan iman. Orang tua terkadang berani melakukan hal apapun yang penting kebutuhan pendidikan anak-anaknya dapat terpenuhi, sementara untuk memasukkan anak-anak mereka pada TK-TP Al-Qur’an terasa begitu enggan. Padahal aspek iman merupakan kebutuhan pokok yang bersifat mendasar bagi anak.


Ada juga orang tua yang menyeimbangkan pemenuhan kebutuhan bagi anak-anak mereka dari keempat masalah pokok di atas, namun usaha yang dilakukannya kearah tersebut sangat diskriminatif dan tidak seimbang. Sebagai contoh: Ada orang tua yang dalam usaha mencerdaskan anaknya dari segi intelektual telah melaksanakan usahanya yang cukup maksimal, segala sarana dan prasarana kearah tercapainya tujuan tersebut dipenuhinya dengan sungguh-sungguh namun dalam usahanya memenuhi kebutuhan anak dari hal keimanan, orang tua terlihat setengah hati, padahal mereka telah memperhatikan anaknya secara bersungguh-sungguh dalam segi pemenuhan otaknya.

Jamaah jum’at rahimakumullah.
Karena itu sebagian orang tua yang bijaksana, mesti mampu memperhatikan langkah-langkah yang harus di tempuh dalam merealisasikan obsesinya dalam melahirkan anak yang shalih. Di bawah ini akan kami ketengahkan beberapa langkah yang cukup representatif dan membantu mewujudkan obsesi tersebut:

1. Opini atau persepsi orang tua atau anak yang shalih tersebut harus benar-benar sesuai dengan kehendak Islam berdasarkan Al-Qur’an dan sunnah Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam , bersabda:
إِذَا مَاتَ بْنُ آدَمَ اِنْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلاَّ مِنْ ثَلاَثٍ، صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُوْ لَهُ.
Artinya: “Jika wafat anak cucu Adam, maka terputuslah amalan-amalannya kecuali tiga: Sadaqah jariah atau ilmu yang bermanfaat atau anak yang shalih yang selalu mendoakannya.” (HR.Muslim)

Dalam hadits ini sangat jelas disebutkan ciri anak yang shalih adalah anak yang selalu mendoakan kedua orang tuanya. Sementara kita telah sama mengetahui bahwa anak yang senang mendoakan orang tuanya adalah anak sedari kecil telah terbiasa terdidik dalam melaksanakan kebaikan-kebaikan,melaksanakan perintah-perintah Allah Subhannahu wa Ta'ala , dan menjauhi larangan-laranganNya. Anak yang shalih adalah anak yang tumbuh dalam naungan DienNya, maka mustahil ada anak dapat bisa mendoakan orang tuanya jika anak tersebut jauh dari perintah-perintah Allah Subhannahu wa Ta'ala dan senang bermaksiat kepadaNya. Anak yang senang bermaksiat kepada Allah Subhannahu wa Ta'ala , jelas akan jauh dari perintah Allah dan kemungkinan besar senang pula bermaksiat kepada kedua orang tuanya sekaligus.

Dalam hadits ini dijelaskan tentang keuntungan memiliki anak yang shalih yaitu, amalan-amalan mereka senantiasa berkorelasi dengan kedua orang tuanya walaupun sang orang tua telah wafat. Jika sang anak melakukan kebaikan atau mendoakan orang tuanya maka amal dari kebaikannya juga merupakan amal orang tuanya dan doanya akan segera terkabul oleh Allah Subhannahu wa Ta'ala .
Jadi jelaslah bagi kita akan gambaran anak yang shalih yaitu anak yang taat kepada Allah Subhannahu wa Ta'ala, menjauhi larangan-laranganNya, selalu mendoakan orang tuanya dan selalu melaksanakan kebaikan-kebaikan.

2. Menciptakan lingkungan yang kondusif ke arah tercipta-nya anak yang shalih.
Lingkungan merupakan tempat di mana manusia melaksana-kan aktifitas-aktifitasnya. Secara mikro lingkungan dapat dibagi dalam tiga bagian, yaitu:

a. Lingkungan keluarga
Keluarga merupakan sebuah institusi kecil dimana anak mengawali masa-masa pertumbuhannya. Keluarga juga merupakan madrasah bagi sang anak. Pendidikan yang didapatkan merupakan pondasi baginya dalam pembangunan watak, kepribadian dan karakternya.

Jama'ah jum’at rahimakumullah
Jika anak dalam keluarga senantiasa terdidik dalam warna keIslaman, maka kepribadiannya akan terbentuk dengan warna keIslaman tersebut. Namun sebaliknya jika anak tumbuh dalam suasana yang jauh dari nilai-nilai keIslaman, maka jelas kelak dia akan tumbuh menjadi anak yang tidak bermoral.
Seorang anak yang terlahir dalam keadaan fitrah, kemudian orang tuanyalah yang mewarnainya, Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam bersabda:
كُلُّ مَوْلُوْدٍ يُوْلَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ، فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِهِ. (رواه البخاري).
Artinya: “Setiap anak dilahirkan dalam keadaan yang fitrah (Islam), maka orang tuanya yang menyebabkan dia menjadi Yahudi, Nasrani atau Majusi.” (HR. Al-Bukhari)
Untuk itu orang tua harus dapat memanfaatkan saat-saat awal dimana anak kita mengalami pertumbuhannya dengan cara menanamkan dalam jiwa anak kita kecintaan terhadap diennya, cinta terhadap ajaran Allah Subhannahu wa Ta'ala dan RasulNya Shallallaahu alaihi wa Salam, sehingga ketika anak tersebut berhadapan dengan lingkungan lain anak tersebut memiliki daya resistensi yang dapat menangkal setiap saat pengaruh negatif yang akan merusak dirinya.

Agar dapat memudahkan jalan bagi pembentukan kepribadian bagi anak yang shalih, maka keteladanan orang tua merupakan faktor yang sangat menentukan. Oleh karena itu, selaku orang tua yang bijaksana dalam berinteraksi dengan anak pasti memperlihatkan sikap yang baik, yaitu sikap yang sesuai dengan kepribadian yang shalih sehingga anak dapat dengan mudah meniru dan mempraktekkan sifat-sifat orang tuanya

b. Lingkungan Sekolah
Sekolah merupakan lingkungan di mana anak-anak berkumpul bersama teman-temannya yang sebaya dengannya. Belajar, bermain dan bercanda adalah kegiatan rutin mereka di sekolah. Sekolah juga merupakan sarana yang cukup efektif dalam membentuk watak dan karakter anak. Di sekolah anak-anak akan saling mempengaruhi sesuai dengan watak dan karakter yang diperolehnya dalam keluarga mereka masing-masing. Anak yang terdidik secara baik di rumah tentu akan memberi pengaruh yang positif terhadap teman-temanya. Sebaliknya anak yang di rumahnya kurang mendapat pendidikan yang baik tentu akan memberi pengaruh yang negatif menurut karakter dan watak sang anak.

Faktor yang juga cukup menentukan dalam membentuk watak dan karakter anak di sekolah adalah konsep yang diterapkan sekolah tersebut dalam mendidik dan mengarahkan setiap anak didik.

Sekolah yang ditata dengan managemen yang baik tentu akan lebih mampu memberikan hasil yang memuaskan dibandingkan dengan sekolah yang tidak memperhatikan sistem managemen. Sekolah yang sekedar dibangun untuk kepentingan bisnis semata pasti tidak akan mampu menghasilkan murid-murid yang berkwalitas secara maksimal, kualitas dalam pengertian intelektual dan moral keagamaan.

Kualitas intelektual dan moral keagamaan tenaga pengajar serta kurikulum yang dipakai di sekolah termasuk faktor yang sangat menentukan dalam melahirkan murid yang berkualitas secara intelektual dan moral keagamaan.

Oleh sebab itu orang tua seharusnya mampu melihat secara cermat dan jeli sekolah yang pantas bagi anak-anak mereka. Orang tua tidak harus memasukkan anak mereka di sekolah-sekolah favorit semata dalam hal intelektual dan mengabaikan faktor perkembangan akhlaq bagi sang anak, karena sekolah tersebut akan memberi warna baru bagi setiap anak didiknya.
Keseimbangan pelajaran yang diperoleh murid di sekolah akan lebih mampu menyeimbangkan keadaan mental dan intelektualnya. Karena itu sekolah yang memiliki keseimbangan kurikulum antara pelajaran umum dan agama akan lebih mampu memberi jaminan bagi seorang anak didik.

c. Lingkungan Masyarakat
Masyarakat adalah komunitas yang terbesar dibandingkan dengan lingkungan yang kita sebutkan sebelumnya. Karena itu pengaruh yang ditimbulkannya dalam merubah watak dan karakter anak jauh lebih besar.
Masyarakat yang mayoritas anggotanya hidup dalam kemaksiatan akan sangat mempengaruhi perubahan watak anak kearah yang negatif. Dalam masyarakat seperti ini akan tumbuh berbagai masalah yang merusak ketenangan, kedamaian, dan ketentraman.
Anak yang telah dididik secara baik oleh orang tuanya untuk selalu taat dan patuh pada perintah Allah Subhannahu wa Ta'ala dan RasulNya, dapat saja tercemari oleh limbah kemaksiatan yang merajalela disekitarnya. Oleh karena itu untuk dapat mempertahankan kwalitas yang telah terdidik secara baik dalam institusi keluarga dan sekolah, maka kita perlu bersama-sama menciptakan lingkungan masyarakat yang baik, yang kondusif bagi anak.

Masyarakat terbentuk atas dasar gabungan individu-individu yang hidup pada suatu komunitas tertentu. Karena dalam membentuk masyarakat yang harmonis setiap individu memiliki peran dan tanggung jawab yang sama. Persepsi yang keliru biasanya masih mendominasi masyarakat. Mereka beranggapan bahwa yang bertanggung jawab dalam masalah ini adalah pemerintah, para da’i, pendidik atau ulama. Padahal Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam , bersabda:
مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَرًا فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ وَذَلِكَ أَضْعَفُ اْلإِيْمَانِ. (رواه مسلم).
Artinya: “Barangsiapa di antaramu melihat kemungkaran hendaklah ia merubahnya dengan tangannya, jika ia tidak sanggup maka dengan lidahnya, dan jika tidak sanggup maka dengan hatinya. Dan itu adalah selemah-lemah iman.” (HR. Muslim)

Jika setiap orang merasa tidak memiliki tanggung jawab dalam hal beramar ma’ruf nahi munkar, maka segala kemunkaran bermunculan dan merajalela di tengah masyarakat kita dan lambat atau cepat pasti akan menimpa putra dan putri kita. Padahal kedudukan kita sebagai umat yang terbaik yang dapat memberikan ketentraman bagi masyarakat kita hanya dapat tercapai jika setiap individu muslim secara konsisten menjalankan amar ma’ruf nahi munkar, karena Allah Subhannahu wa Ta'ala berfirman:
Artinya: “Kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar dan beriman kepada Allah...” (Ali Imran: 110).

Jamaah jum’at rahimakumullah
Amar ma’ruf adalah kewajiban setiap individu masing-masing yang harus dilaksanakan. Jika tidak maka Allah Subhannahu wa Ta'ala , pasti akan menimpakan adzabnya di tengah-tengah kita dan pasti kita akan tergolong orang-orang yang rugi Allah Subhannahu wa Ta'ala berfirman:
Artinya: “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar merekalah orang-orang yang beruntung.” (Ali-Imran: 104).

Untuk itu di akhir khutbah ini marilah kita bersama-sama merasa peduli terhadap kelangsungan hidup generasi kita, semoga dengan kepedulian kita itulah Allah Subhannahu wa Ta'ala akan senantiasa menurunkan pertolonganNya kepada kita dan memenangkan Islam di atas agama-agama lainnya. Marilah kita berdo’a kepada Allah Subhannahu wa Ta'ala .
رَبِّ اجْعَلْنِيْ مُقِيْمَ الصَّلاَةِ وَمِنْ ذُرِّيَّتِيْ، رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاءَ. رَبَّنَا اغْفِرْ لِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَلِلْمُؤْمِنِيْنَ يَوْمَ يَقُوْمُ الْحِسَابُ.
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا.
أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ. فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ، وَادْعُوْهُ يَسْتَجِبْ لَكُمْ.
Khutbah kedua.
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ. أَمَّا بَعْدُ؛
إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ. اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ مِنَ الْخَيْرِ كُلِّهِ مَا عَلِمْنَا مِنْهُ وَمَا لَمْ نَعْلَمْ. اَللَّهُمَ أَصْلِحْ أَحْوَالَ الْمُسْلِمِيْنَ وَأَرْخِصْ أَسْعَارَهُمْ وَآمِنْهُمْ فِيْ أَوْطَانِهِمْ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيتَآئِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاسْأَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.




HIJRAH PERISTIWA PENUH STRATEGI

Adegan yang sangat tegang memecahkan genangan air mata Abu Bakar di dalam gua Tsur, di luar kota Makkah. Musuh-musuh yang pedangnya siap menebas Nabi Muhammad Shalallaahu alaihi wasalamberdiri di hadapan Abu Bakar, hanya berbatas cahaya. Abu Bakar mendampingi Nabi Shalallaahu alaihi wasalam di dalam gua, sedang musuh-musuh yang siap "menerkam" berdiri di mulut gua. Isak tangis pun tak bisa ditahan, keluar dari mulut Abu Bakar yang mengkhawatirkan, Nabi Muhammad Shalallaahu alaihi wasalam ditangkap musuh dan dibunuh. Nabi Shalallaahu alaihi wasalam membisiki Abu Bakar; “Laa tahzan innallaha ma'anaa”, janganlah engkau bersedih hati, karena sesungguhnya Allah beserta kita.

Musuh bebuyutan Nabi Muhammad Shalallaahu alaihi wasalam yang memimpin pengejaran dan akan membunuh Nabi pun berada di mulut gua Tsur, 5 kilometer dari Makkah. Justru Umayyah Ibnu Khalaf, musuh bebuyutan Nabi itulah yang menganggap mustahil Muhammad yang sedang dicari-cari itu berada di dalam gua ini. Maka bubarlah para calon pembunuh yang ingin menggondol 100 unta bila menemukan Nabi Muhammad Shalallaahu alaihi wasalam ini.

Tiga malam lamanya Nabi Muhammad Shalallaahu alaihi wasalam dan Abu Bakar As-Shiddiq berada di dalam gua. Sementara orang-orang kafir Makkah yang sejak semula memusuhi bahkan ingin membunuh Nabi itu meningkat jadi berlomba mencari hadiah 100 unta dalam rangka membunuh Nabi. Tingkah polah kaum kafir Makkah yang haus darah dan serakah harta ini tidak mudah diajak kompromi. Untuk itu, Abdullah bin Abu Bakar memainkan peran yang cukup penting. Setiap malam Abdullah bin Abu Bakar menginap di dekat kaum Quraisy yang memusuhi Nabi di Makkah. Pada saat manusia lelap tidur menjelang fajar, Abdullah mendatangi Nabi, lantas pagi hari Abdullah sudah berada di kalangan kaum Quraisy Makkah. Maka orang-orang Quraisy menduga, Abdullah tetap berada di Makkah bersama mereka. Padahal, semua gerak-gerik dan rencana Quraisy telah disadap dan disampaikan kepada Nabi Shalallaahu alaihi wasalam .

Untuk menghilangkan jejak-jejak kaki Abdullah yang berjalan di padang pasir antara Makkah dan gua Tsur itu, maka Amir bin Fuhairah menggiring kambingnya menyusuri bekas-bekas tapak kaki Abdullah, mendekati gua Tsur. Hilanglah jejak-jejak kaki di padang pasir itu. Sementara, Asma' binti Abu Bakar membawakan makanan untuk Nabi dan Abu Bakar yang berada di dalam gua.

Untuk melanjutkan perjalanan, keluar dari gua Tsur menuju Yatsrib (kini bernama Madinah), Abu Bakar sebelumnya telah berjanji dengan penunjuk jalan yang mahir, bernama Abdullah Bin Uraiqith. Penunjuk jalan ini disewa, dan diharap menemui Abu Bakar di gua Tsur setelah tiga hari. Sekalipun Abdullah Bin Uraiqith ini masih belum Islam, namun ia tidak mau membocorkan perjanjian, dan tidak tergiur oleh sayembara hadiah 100 unta bagi yang mampu menemukan/membunuh Nabi.

Dalam perjalanan dari gua Tsur menyusuri pantai menuju ke Yatsrib berkendaraan unta, Nabi dan Abu Bakar yang dipandu oleh Abdullah Bin Uraiqith ini dikejar oleh Suraqah Bin Malik Al-Mudlaji dengan kuda. Setiap hampir sampai di belakang Nabi Muhammad SAW, kuda Suraqah terperosok kaki depannya ke dalam pasir. Sampai tiga kali, dan yang terakhir, dari lobang yang memerosok-kan kaki kuda itu keluar debu yang amat banyak. Maka Suraqah minta perlindungan kepada Nabi dan Abu Bakar. Dan Suraqah yakin, Nabi dengan ajarannya itu akan menang.

Kehadiran Nabi Shalallaahu alaihi wasalam sudah ditunggu-tunggu oleh masyarakat di Yatsrib. Mereka dengan sangat gembira menjemput Nabi SAW. Namun Nabi tidak langsung ke Yatsrib, singgah dulu di Quba', mendirikan masjid. Hingga sekarang dikenal dengan Masjid Quba', dekat Madinah. Peristiwa singgah di Quba, di tempat Bani Amr bin Auf inilah yang sampai kini dicatat sebagai peristiwa hijrah yang menurut penyelidikan Mahmud Basya, ahli falak, terjadi pada 2 Rabi'ul Awwal, bertepatan 20 September 622 Masehi. Tanggal inilah yang kemudian dijadikan perhitungan tahun pertama Hijriyah. Hal itu ditetapkan dalam sidang pada masa pemerintahan Umar bin Khothob, 17 Hirjiyah/639 M atas usulan Ali bin Abi Tholib. Sekalipun Hijrah itu sendiri terjadi pada bulan Rabi'ul Awwal, namun tidak ada masalah dalam penanggalan Hilaliyah dimulai dengan Muharram. (lihat Nurul Yaqin, halaman 83 atau terjemahannya hal 108).

Bukan Meninggalkan Medan
Peristiwa hijrah (pindahnya) Nabi Shalallaahu alaihi wasalam dari Makkah ke Yatsrib (Madinah) itu bukanlah suatu kejadian pemimpin lari meninggalkan medan. Karena, walaupun telah "sempurna" kekejaman kaum kafir Quraisyh dalam memusuhi Nabi dan pengikutnya, tidaklah Nabi lari duluan. Umat Islamlah yang dipersilakan duluan untuk meninggalkan Makkah. Sedang di Makkah tinggallah Nabi, Abu Bakar (yang tadinya akan berangkat pula, lalu diminta untuk bersama Nabi), Shuhaib, Ali, Zaid bin Haritsah dan beberapa orang lemah yang belum siap berhijrah. Ali bertugas menggantikan tidur di tempat tidur Nabi Shalallaahu alaihi wasalam saat malam pengepungan oleh kaum Quraish. Sedang Abu Bakar diminta untuk menunggu Nabi di luar Makkah, yang kemudian bertemu untuk masuk ke gua Tsur seperti tersebut.

Untuk membela agama yang akan ditumpas oleh kaum kafir Quraisy ini Abu Bakar membawa harta sebanyak 6.000 Dirham, mata uang perak. Beratnya, 6.000 x 3,12 gram = 18.720 gram. Nilainya sama dengan 2.808 gram emas, (nilai ini diperbandingkan dalam zakat). Ukuran zakat harta adalah 200 Dirham (perak) atau 20 Dinar (emas). 20 Dinar emas = 20 mitsqol = 93,6 gram. Ini menurut Fiqh Islam, H. Sulaiman Rasyid, (192-193) 1. Bekal Abu Bakar 6.000 Dirham itu dicatat dalam buku "Muharram dan Hijrah", Amir Taat Nasution, hal 32.

Peran Abu Bakar Shiddiq dalam peristiwa Hirjah ini sungguh besar. Entah berapa dirham Abu Bakar menyewa tukang penunjuk jalan, Abdullah Bin Uraiqith yang belum memeluk agama Islam, sampai tidak tergiur memilih ikut sayembara hadiah 100 unta bila menemukan/membunuh Nabi Shalallaahu alaihi wasalam. Pengaruh Abu Bakar terhadap anak-anaknya, Abdullah dan Asma', hingga menjadi penyelidik khusus dan penjamin makan yang cukup menanggung risiko dalam perjalanan Makkah-Gua Tsur. Usaha maksimal Abu Bakar yang penuh risiko, baik jiwa maupun harta itu, masih pula dilacak oleh kaum kafir Quraisy sampai di hadapan Abu Bakar, di mulut gua. Maka, menangisnya Abu Bakar, sebagai manusia, sangat bisa dimaklumi. Apalagi, yang didampingi adalah Nabi Shalallaahu alaihi wasalam yang akan dibunuh. Tentu saja Abu Bakar amat khawatir, bagaimana nasib umat Islam yang telah berada di negeri orang, di Madinah (Yatsrib). Siapa pengayom jiwa mereka. Dan siapa lagi nanti yang akan membimbing menyiarkan ajaran Islam yang baru embrio ini.

Sewaktu dikejar oleh Suraqah di tengah perjalanan menuju Yastrib, Abu Bakarlah yang tahu persis bagaimana keganasan orang yang akan membunuh Nabi Shalallaahu alaihi wasalam dan ingin meraih hadiah 100 unta sebagai pahlawan Quraisy. Abu Bakar senantiasa menengok ke belakang, sedang Nabi Shalallaahu alaihi wasalam tetap tegar menghadapkan muka ke depan. Peristiwa-peristiwa menegangkan yang langsung dialami oleh Abu Bakar dalam mendampingi Nabi Shalallaahu alaihi wasalam ini lebih menebalkan keimanannya yang memang sudah kaliber amat tangguh. Hingga, harta benda seluruhnya disumbangkan untuk Islam, di bawa ke hadapan Nabi Shalallaahu alaihi wasalam pada peristiwa lain. Sampai Nabi Shalallaahu alaihi wasalam terheran-heran. Ditanya, apa yang masih ada padamu? Malah dijawab oleh Abu Bakar, bahwa Allah dan Rasul-Nyalah yang ada padanya.

Perjuangan tidak selesai, walau hijrah telah dilaksanakan. Penggalangan kekuatan umat yang terdiri dari kaum Muhajirin (yang datang dari Mekkah) dan Anshor (yang asli Madinah) ditata dengan penuh semangat persaudaraan oleh Nabi Shalallaahu alaihi wasalam. Hingga kaum Anshor rela mengorbankan harta untuk saudara-saudaranya, kaum Muhajirin. Hingga sebagian mereka merelakan sebagian isterinya dicerai agar dikawini saudaranya, kaum Muhajirin. Semua itu dilaksanakan dengan penuh keikhlasan dan kesadaran. Karena, semuanya menyadari, kaum kafir Makkah tentu tidak rela adanya peristiwa hijrah massal ini. Ternyata pada tahun kedua Hijriyah, kaum kafir Quraisy telah menyiapkan 950 tentara, 100 kuda dan 700 unta untuk menyerbu umat Islam. Terjadilah perang Badr pada bulan Ramadhan, 2 Hijriah. Abu Lahab, dedengkot kafir Quraisy rela menyumbangkan 100 unta untuk perang menyerbu muslimin yang berjumlah 313 orang dengan 2 kuda dan 70 unta. Perang yang langsung dipimpin Nabi Shalallaahu alaihi wasalam ini dimenangkan oleh kaum muslimin, suatu prestasi yang sangat di luar dugaan. Hingga, seketika Abu Lahab, dedengkot kafir Quraisy mendengar kabar kekalahan itu, ia langsung berodol jantungnya. 100 unta yang disumbangkan untuk memusuhi muslimin telah sia-sia, hingga ia sangat menyesalinya.

Pengaruh hijrah dan kemenangan perang Badr ini satu segi lebih memantapkan muslimin Muhajirin dan Anshor, namun satu segi menjadikan tokoh Madinah yang akan tergusur pengaruhnya serta kaum Yahudi, menyikapi dengan tingkah lain. Memilih nifak atau mengadakan makar. Abdullah bin Ubay bin memilih nifak, sedang kaum Yahudi merencanakan makarnya untuk membunuh Nabi Shalallaahu alaihi wasalam. Dengan demikian, peristiwa hijriyah ini disusul dengan problema yang cukup kompleks. Bukan sekadar penggusuran secara fisik seperti di Makkah, namun lebih beragam lagi' permusuhan licik, musuh dalam selimut, dan persekongkolan jahat yang tak henti-hentinya.

Kemunafikan dan persekongkolan yang menghadang di hadapan umat Islam bukan membuat padamnya Islam, namun justru menambah wawasan dan kecermatan umat dalam menempuh gelombang hidup. Umat tidak berfirqoh-firqoh (pecah belah), tidak menonjolkan identitas keaslian daerahnya (Makkah/Muhajirin, Madinah/Anshor). Semuanya dalam persaudaraan, seia sekata. Tabiat pedagang dari Makkah yang keras bisa bersatu menjadi bersaudara dengan tabiat petani Madinah yang lunak dan sopan. Perpaduan yang saling tenggang rasa, tolong menolong, tanpa mengungkit jasa, tanpa mengeruk keuntungan pribadi dengan dalih demi kelancaran pembinaan masyarakat; itu semua mewujudkan umat yang terbaik. Khoiro Ummah, sebaik-baik umat. Jegal-menjegal tidak mereka kenal. Hingga, orang munafiq seperti Abdullah bin Ubay bin Salul yang ingin senantiasa menjegal Nabi Shalallaahu alaihi wasalam serta pengikutnya, justru ia sendiri sangat rapi dalam menyimpan kemunafikannya. Sangat menampakkan keislamannya, setiap shalat pun di belakang Nabi Shalallaahu alaihi wasalam .

Peristiwa Hijrah yang membuahkan masyarakat berkadar khoiro ummah ini mengakibatkan tidak berdayanya kaum kafir, dan tidak berkutiknya orang munafik. Mafhum mukholafah atau analogi logisnya, di saat umat kondisinya bobrok, orang munafik pun tidak mendapatkan hasil apa-apa. Karena, di saat masyarakat bobrok kondisinya, tentu saja kebobrokan itu akibat dari banyaknya orang munafik. Banyaknya jumlah munafik kini mengakibatkan perben-turan kepentingannya, otomatis akan sia-sia. Ibarat pucuk cemara yang meliuk ikut hembusan angin, di saat angin sudah berbalik arah, pucuk daun itu belum sempat berbalik, kemudian bertabrakan sesamanya.

Hijrah membuahkan masyarakat muslim terbaik, dan kemunafikan tidak berkutik. Sebaliknya, bila muslimin terbaik itu jumlahnya sangat minim, maka kemunafikan pun tidak membuah-kan hasil. Naluri manusia cenderung membela kebenaran, yang dalam istilah agama disebut fitrah. Maka Islam disebut pula agama fitrah, yaitu agama yang memang sesuai dengan naluri manusia itu sendiri. Hingga tak mengherankan, para musuh bebuyutan, kaum kafir Makkah yang mengejar-ngejar Nabi Shalallaahu alaihi wasalam hingga Nabi berhijrah itu, 8 tahun kemudian mereka semua masuk Islam dengan sukarela. Sedang Nabi n sama sekali tidak dendam kepada mereka. Lalu Nabi n menegaskan, tidak ada hijrah setelah Fathu Makkah (terbukanya Makkah, yaitu penduduk Makkah masuk Islam semua secara serentak, tahun 8 Hijriyah). Tokoh-tokoh tua, seperti Abu Sufyan yang tadinya sangat memusuhi Nabi Shalallaahu alaihi wasalam pun masuk Islam. Tidak ada penolakan atau kata terlambat yang diucapkan oleh Nabi Shalallaahu alaihi wasalam, sekalipun kesadaran mereka baru datang di masa pensiun.
أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا فَاسْتَغْفِرُوا اللهَ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
Khutbah Kedua
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا. قَالَ تَعَالَى: يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. قَالَ تَعَالَى: {وَمَن يَتَّقِ اللهَ يَجْعَل لَّهُ مَخْرَجًا} وَقَالَ: {وَمَن يَتَّقِ اللهَ يُكَفِّرْ عَنْهُ سَيِّئَاتِهِ وَيُعْظِمْ لَهُ أَجْرًا}
ثُمَّ اعْلَمُوْا فَإِنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِالصَّلاَةِ وَالسَّلاَمِ عَلَى رَسُوْلِهِ فَقَالَ: {إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا}.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ. اَللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ باَطِلاً وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
وَصَلَّى اللهُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ. وَأَقِمِ الصَّلاَةَ.