ul#menu { margin:0; padding:0; list-style-type:none; width:auto; position:relative; display:block; height:30px; font-size:12px; font-weight:bold; background:transparent url(http://i48.tinypic.com/2zgf4mo.jpg) repeat-x top left; font-family:Arial, Helvetica, sans-serif; border-bottom:1px solid #000000; border-top:1px solid #000000; } ul#menu li { display:block; float:left; margin:0; padding:0; } ul#menu li a { display:block; float:left; color:#999999; text-decoration:none; font-weight:bold; padding:8px 20px 0 20px; } ul#menu li a:hover { color:#FFFFFF; height:22px; background:transparent url(http://i48.tinypic.com/2zgf4mo.jpg) 0px -30px no-repeat; } ul#menu li a.current { display:inline; height:22px; background:transparent url(http://i48.tinypic.com/2zgf4mo.jpg) 0px -30px no-repeat; float:left; margin:0; }

Monday 16 August 2010

BUDAYA MALU KULTUR ILAHI

الحمد لله رب العالمين, حمدا لله حمد الشاكرين, حمد الراضين, حمد المستغفرين, الذى أعد الجنة لمن أطاعه و اتقاه, فقال سبحانه (( وبشر الذين آمنوا وعملوا الصالحات أن لهم جنات تجرى من تحتها الأنهار, كلما رزقوا منها من ثمرة رزقا قالوا هذا الذى رزقنا من قبل وأتوا به متشابها ولهم فيها أزواج مطهرة وهم فيها خالدون )) البقرة : 25.

فهو الذى أعد النار لمن خالفه تبارك و تعالى و عصاه, فقال وهو أصدق القائلين (( إن المجرمين فى ضلال و سـعر, يوم يسحبون فى النار على وجوههم ذوقـوا مس سـقر )) القمر : 47 – 48.

أشهد أن لا إله إلا الله وحده لاشريك له, وأشهد أن سيدنا وقائدنا وحبيـبنامحمدا عبد الله و رسوله القائل فى الحديث الشريف (( إن لكل دين خلـقا, وخلق الإسلام الحـياء )) أخرجه الإمام جلال الدين السيوطى فى الجامع الصغير

صلاة الله وسلامه على خير البرية كلها, وخاتم النبيين و سيد المرسلين حبيبنا المصطفى " محمد " صلى الله عليه وسلم, و على آله وأزواجه وذرياته وصحابته الأمناء, واستحيوا من الله عز وجل حق الحياء (( أولئك الذين هداهم الله وأولئك هم أولوا الألباب )) الزمر : 18.

وبـعـد ...

وقال الله تبارك وتعالى (( يا أيها الذين آمنوا اتقوا الله حق تقاته ولا تموتن إلا وأنتم مسلمون )) آل عمران : 102. أو كما قال (( قال اتقـوا الله إن كنتم مؤمنين )) المائـدة : 112.

Saudara – saudaraku seiman dan seakidah, sidang Jum’at yang mulia,!

Allah berfirman dalam surat Al Tahriim ayat enam :

(( يا أيها الذين آمنوا قوا أنفسكم و أهليكم نارا وقودها الناس والحجارة عليها ملائكة غلاظ شداد لايعصون الله ما أمرهم ويفعلون ما يؤمرون ))
Artinya : Hai orang - orang beriman jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka, yang bahan bakarnya dari manusia dan batu – batuan, penjaganya malaikat – malaikat yang kasar, keras, tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan dan selalu melaksanakan apa yang diperintahkan.

Saudara – saudaraku seiman dan seakidah, sidang Jum’at yang mulia,!

Budaya malu merupakan bagian yang integral dari dustur atau undang-undang Islam. Kita bisa memahami budaya malu yang tertera didalam kitab Allah SWT dan Sunah Rosulullah SAW. Malu merupakan organic etika Islam yang memiliki makna universal. Budaya malu juga merupakan benteng kokoh yang dibangun Allah SWT. pada setiap mahluk khususnya manusia. Benteng ini tidak pernah pudar ditelan gejolak hidup kecuali jika empunya telah kehilangan akal jernih dan hati nurani. Indipidu, kelompok atau suatu bangsa jika sudah tidak memiliki rasa malu dengan otomatis telah dengan sadar menelanjangi diri dihadapan halayak ramai ataupun masyarakat dunia.

Saudara – saudaraku seiman dan seakidah, sidang Jum’at yang mulia,!

Perlu kiranya khotib pada hari yang penuh barokah ini untuk sedikit menyampaikan fadilah atau keutamaan budaya malu pada jamaah jum’at dalam kerangka (( وتواصوا بالحق وتواصوا بالصبر )) saling ingat mengingatkan dalam kebenaran dan kesabaran.

Budaya malu merupakan cultural robbaniah yang menjadi pondasi pembangunan etika dan estetika Islam. Tanpa budaya malu orang akan bebas mengekspresikan segala keinginannya tanpa mengindahkan norma-norma agama dan lingkungan masyarakat. Sebuah ungkapan mengatakan: (( إذا لم تستح فاصنع ما شئت )) jika kamu sudah tidak malu maka perbuatlah sekehendak hatimu. Budaya malu cermin, perhiasan dan pakaian orang-orang beriman, karena dari perasaan ini selalu muncul keinginan untuk berbuat amal kebajikan dan menghindari kemungkaran. Budaya ini tidak pernah terlepas dari hubungan antara kita sesama makhluk ataupun hubungan antara kita dengan Yang Maha Agung.

Sebagaimana yang kita ketahui perasaan malu punya banyak corak ragamnya, khatib akan menyampaikan beberapa garis besarnya saja.

Pertama: Perasaan malu fitri, merupakan perasaan bawaan bagi setiap makhluk, kita bisa mengambil contoh dimana fitrah manusia malu dilihat kekurangan atau aibnya.
Kedua: Perasaan malu imani, merupakan perasaan yang didasari iman dan takwa kepada Allah SWT. Bagian kedua ini adalah bagian dari perasaan malu yang paling tinggi, dimana setiap orang beriman akan selalu mencegah dirinya berbuat maksiat karena malu dan takut kepada Allah SWT. Oleh karena itu perasaan malu imani paling berpengaruh terhadap pembangunan mental spiritual pribadi muslim, masyarakat dan bangsa.
Ketiga: Perasaan malu kepada diri sendiri kita bisa mengambil contoh dimana kita merasa malu pada diri kita sendiri manakala kita tidak jujur walaupun oranglain tidak mengetahui perihal kebohongan kita.

Imam Al-Samarqandi membagi perasaan malu menjadi dua bagian:
Pertama: Perasaan malu diantara sesama manusia, maksudnya menjaga pandangan agar tidak melihat kekurangan orang lain.
Kedua: Perasaan malu antara manusia dengan tuhannya, maksudnya mengingat nikmat-nikmat Allah SWT, yang telah diberikan dan yang akan dicurahkan kepada kita, akan membuat kita malu membangkang terhadap perintah dan laranganNya.



Saudara – saudaraku seiman dan seakidah, sidang Jum’at yang mulia,!

Rasulullah SAW. Pernah bersabda yang diriwayatkan Imam Bukhari, Imam Ahmad dan Imam Abu Daud :
(( إن مما أدرك الناس من كلام النبوة الأولى .....إذا لم تستح فاصنع ماشئت ))
Artinya : Sesungguhnya diantara yang difahami manusia dari perkataan atau ucapan pertama kenabian…. Jika kamu sudah tidak merasa malu maka perbuatlah sesukamu.

Ketika Abdullah bin Umar berjalan-jalan di Madinah bersama Rasulullah SAW, beliau melihat seorang sahabat dari ansor sedang menasihati saudaranya mengenai budaya malu, lalu Rasullah SAW bersabda:
(( دعه فإن الحياء من الإيمان )) متفق عليه
Artinya : Biarkanlah dia ! sesungguhnya malu itu bagian dari pada iman.

Kalau kita perhatikan secara seksama makna perasaan malu secara menyeluruh, maka kita akan dapatkan mencakup dan meliputi makna agama seutuhnya. Karena pribadi muslim yang memiliki perasaan malu akan menjaga mata, lidah, telinga, hidung, tangan, kaki dan seluruh organ tubuhnya dari kemungkaran dan jeratan prilaku syetan. Dengan perkataan lain akan mempergunakan akal pikiran, hatinurani dan organ-organ tubuh yang lain untuk kemuliaan diri, keluarga, masyarakat dan bangsanya.

Saudara – saudaraku seiman dan seakidah, sidang Jum’at yang mulia,!

Imam Ali Karomallahu wajhah pernah berkata:
(( من كساه الحياء ثوبه, لم ير الناس عيبه ))
Artinya : Barang siapa yang mengenakan pakaian malu sebagai bajunya, maka manusia tidak akan bisa melihat aibnya.

Khalifah Al-Mu’miniin Abu Bakar Al-Sidiq juga pernah berkata :
(( إني كأني أرى من لا حياء له – ولاأمانة وسط القوم عريانا ))
Artinya : Sesungguhnya saya melihat barang siapa yang tidak punya rasa malu dan tidak jujur ditengah kehidupan masyarakat, seolah-olah dia tanpa pakaian.

Kedua ungkapan diatas mengajak individu, kelompok, masyarakat, dan bangsa yang memiliki komunitas penduduk muslim untuk membumikan dan membudayakan budaya malu dimana dan kapan saja, sehingga tindakan dan prilaku manusia menjadi jernih, suci dan bermanfaat. Ketiadaan budaya malu berarti penyakit kronis yang membawa virus-virus berbahaya yang berdampak fatal terhadap kehidupan bersosial masyarakat. Kealpaan budaya malu berarti kita telah kehilangan segalanya, baik harga diri maupun komitmen kita terhadap ajaran aqidah yang kita yakini betul kebenarannya.


Saudara – saudaraku seiman dan seakidah, sidang Jum’at yang mulia,!

Menjelang Pemilihan Umum mendatang Tahun 2004 yang merupakan pesta demokrasi bangsa kita, marilah kita menyeru diri kita sendiri dan segenap komponen bangsa untuk merapatkan barisan, menanamkan rasa saling percaya, menghindari tindakan yang menyalahi undang-undang, buanglah tindakan anarkis dari lingkungan masyarakat dan bangsa kita, jauhkan diri kita dari segala bentuk permusuhan. Jadikan perbedaan pendapat, perbedaan suku dan bahasa sebagai alat perekat bangsa, dan bumikan budaya malu yang positif pada bangsa kita, sehingga Allah SWT akan memberikan jalan keluar bagi bangsa kita yang tengah dilanda multi krisis.



أعوذ بالله من الشيطان الرجيم



(( إن الله لا يستحيي أن يضرب مثلا ما بعوضة فما فوقها, فأما الذين آمنوا فيعلمون أنه الحق من ربهم, وأما الذين كفروا فيقولون ماذا أراد الله بهذا مثلا, يضل به كثيرا ويهدى به كثيرا, وما يضل به إلا الفاسقين )) البقرة : 26.




أقول قولى هذا و أستغفر الله لى ولكم و لسائر المسلمين و المسلمات من كل ذنب واستغـفروه إنه هو الغفور الرحيم.







*****










Khutbah Kedua

الحمد لله حمدا كثيرا كما أمر, حمدا يليق بجلاله وعظيم سلطانه سبحانه الذى لا يستحى من الحق شيئا, واعلموا أن ما صدر منه تبارك وتعالى فـهو الحق.

أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له, وأشهد أن محمدا عبده ورسوله المبعوث رحمة للعالمين.

اللهم صل و سلم وبارك على حبيبنا المصطفى محمد صلى الله عليه وسلم وعلى آله و أزواجه و ذرياته و صحابته الأصفياء و من تبعهم إلى يوم " يوم لا ينفع مال ولا بنون إلا من أتى الله بقلب سليم "


وبـعـد ...

Saudara – saudaraku seiman dan seakidah, sidang Jum’at yang mulia,!

Pada khutbah kedua, khatib ingin menyampaikan pesan ٌRasulullah SAW yang diriwayatkan Imam Muslim ra :

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : (( أيها الناس ! إن الله طيب لا يقبل إلا طيبا, وأن الله أمر المؤمنين بما أمر به المرسلين, فقال :" يا أيها الرسل كلوا من الطيبات واعملوا صالحا إنى بما تعملون عليم " )المؤمنون :51)
وقال : " يا أيها الذين آمنوا كلوا من طيبات ما رزقناكم " ( البقرة : 172) ثم ذكر الرجل يطيل السفر, أشعث أغبر, يمد يديه إلى السماء, يا رب ! يا رب ! ومطعمه حرام, ومشربه حرام وملبسه حرام, وغذى بالحرام فأنى يستجاب لذلك ؟ ))

Artinya : Rasulullah SAW bersabda : Hai manusia ! Sesungguhnya Allah SWT Maha Suci tidak menerima sesuatu kecuali yang baik–baik, sesungguhnya Allah SWT memerintahkan kepada orang–orang beriman sebagaimana apa yang diperintahkan kepada para rasul, firman Allah SWT : Wahai para rasul ! Makanlah dari makanan yang baik–baik dan kerjakanlah kebajikan, sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kalian perbuat. Dan firmanNya : Wahai orang–orang beriman ! Makanlah makanan yang baik–baik dari rizki yang telah Kami berikan kepada kalian. Kemudian dikisahkan, seorang yang banyak melakukan perjalanan jauh ( untuk mencari ridla Allah SWT ), rambutnya acak – acakan dan penuh debu, menengadahkan tangan ke langit seraya berdo’a memanggil Allah, yaa Tuhan ! yaa Tuhan ! sementara makanan, minuman dan pakaiannya bersumber dari barang haram, ia pun diberi makan dari sumber yang haram, lantas bagaimana do’anya dapat diterima ?

عن عمر بن سلمة قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : (( يا غلام ! سم الله وكل بيمينك )) أخرجه البخارى
Artinya : Rasulullah SAW bersabda : Hai nak ! sebutlah nama Allah SWT dan makanlah dengan tangan kananmu. Hadist riwayat Imam Bukhari melalui Umar bin Salamah.

Disini khatib ingin menekankan dan menjelaskan sedikit korelasi antara perintah makan yang baik–baik dan perintah mengerjakan kebajikan dengan menyebut nama Allah SWT sebelum dan sesudah makan.

Sifat makanan baik yang pertama dan utama adalah label halal dari Allah dan rasulNya, baru kemudian secara medis, jika ini sudah dipenuhi barulah membaca nama Allah SWT sebelum dan sesudah makan, karena dengan demikian kita tinggal menunggu barakah dari energi yang dihasilkan makanan tadi. Namun jika kedua syarat ini belum dipenuhi maka harus timbul rasa malu dan penyesalan, malu memaksakan Allah SWT untuk memberkati apa yang kita konsumsi, sementara masih berlebel haram. Karena maksud barakah di dalam do’a sebelum makan yang senantiasa kita baca : (( اللهم بارك لنا فيما رزقتنا وقنا عذاب النار )) artinya : Ya Allah berkatilah kepada kami rizki yang telah Engkau berikan kepada kami dan hindarilah kami dari siksa api neraka.

Kata Imam Khatthabi : Maksud barakah disini tambahan kebaikan dari kebaikan yang telah ada.

Akhirnya khatib mengajak diri khatib khususnya dan jama’ah umumnya, untuk senantiasa meningkatkan iman dan taqwa kita kepada Allah SWT, dengan selalu melaksanakan segala perintahNya dan menjauhkan segala laranganNya.





اللهم اجعلنا من الذين يستمعون القول فيتبعون أحسنه

اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا محمد فى الأولين والآخرين و على آله و صحابته أجمعين ومن تبعهم من المخلصين إلى يوم الدين

اللهم اغفر لنا ذنوبنا وكفر عنا سيـئاتنا وتوفنـا مع الأبرار

اللهم اغفر لنا ولوالدينا وارحمهم كما ربونا صـغارا

اللهم اغفر للمؤمنين والمؤمنات والمسلمين و المسلمات الأحياء منهم والأموات إنك سميع قريب مجيب الدعوات يا قاضى الحاجات

ربنا آتنا فى الدنيا حسنة وفى الآخرة حسنة وقنا عذاب النار, آمين يا مجيب السائلين !


عباد الله إن الله يأمركم بالعدل و الإحسان وإيتاء ذى القربى وينهى عن الفحشاء والمنكر والبغى يعظكم لعلكم تذكرون, فاذكروا الله يذكركم واشكروه على نعمه يزدكم ولذكر الله أكبر.



أقيموا الصـلاة !



Habiebie Idrus

Khutbah Jum’at di Masjid Indonesia Cairo, 30 Mei 2003.



No comments:

Post a Comment