ul#menu { margin:0; padding:0; list-style-type:none; width:auto; position:relative; display:block; height:30px; font-size:12px; font-weight:bold; background:transparent url(http://i48.tinypic.com/2zgf4mo.jpg) repeat-x top left; font-family:Arial, Helvetica, sans-serif; border-bottom:1px solid #000000; border-top:1px solid #000000; } ul#menu li { display:block; float:left; margin:0; padding:0; } ul#menu li a { display:block; float:left; color:#999999; text-decoration:none; font-weight:bold; padding:8px 20px 0 20px; } ul#menu li a:hover { color:#FFFFFF; height:22px; background:transparent url(http://i48.tinypic.com/2zgf4mo.jpg) 0px -30px no-repeat; } ul#menu li a.current { display:inline; height:22px; background:transparent url(http://i48.tinypic.com/2zgf4mo.jpg) 0px -30px no-repeat; float:left; margin:0; }

Monday 16 August 2010

ESSENSI IKHSAN

Khutbah Pertama.

الحمدلله الذى جعلناأهل لااله الاالله, من أهل لااله الاالله ياأهل لااله الاالله, كيف وجدتم أهل لااله الاالله, اللهم بحق من قال لااله الاالله, اغفر لمن قال لااله الاالله, واحشرناغدافى زمرة من قال لااله الاالله. أشهد أن لا إله إلا الله وحدك لاشريك لك لا سواك غيرك لا ملجأ و لا مرجع إلا إليك.
اللهم صل و سلم على............

Hadirin sidang jumat yang berbahagia.
Waktu-waktu mustajabah dan tempat-tempat istimewa.
خمس ليال لاترد فيهن الدعوة اول ليلة رجب وليلة نصف من الشعبان وليلة العيدين وليله الجمعة

“ Ada lima malam dimana do’a senantiasa dikabulkan :pertama, malam pertama bulan rajab, kedua, malam pertengahan bulan sya’ban, ketiga dan keempat, malam dua hari raya (Idil fitri&Adha), kelima malam jumat.”

رجب شهر الله وشعبان شهرى ورمضان شهر أمتى.

Hendaklah kita mengisi bulan Rajab ini dengan banyak-banyak berdzikir dan beristighfar. Al-Qur’an mengingatkan dan memberi motifasi kepada kita untuk senantiasa ingat kepada Allah.
سورة الأحزاب dan النسأ 103
Hikmah Zikr.
Dengan dzikir kita bisa memahami diri sendiri, memahami hakekat hidup untuk apa manusia di ciptakan. Tanpa dzikir manusia tidak akan sampai kepada Allah Swt.

لايصل أحد الى الله تعالى إلا بدوام الذكر.
“ Seseorang tidak akan sampai kepada Allah kecuali ia terus mengingatnya”

Diriwayatkan oleh Imam At –Tabrani dan Bajar dengan sanad yang sohih. Pernah Sayidina Ali bertanya kepada Rasulullah: Wahai Rasulullah Tunjukkan kepada saya jalan yang mendekatkan saya kepada Allah dan memudahkan saya dengannya untuk beribadah kepada Allah. Kemudian Rasulullah bersabda: Wahai Ali sering-seringlah anda membaca لااله الاالله baik bersuara maupun perlahan. Kemudian saiyidina Ali tidak puas dengan jawaban Rasulullah Saw. Kemudian berkata lagi: ya Rasul hampir semua manusia mengucap لااله الاالله dan saya ingin yang lebih khusus. Kemudia Rasulullah bersabda:

ياعلى أفضل ماقلت اناوالنبيون من قبل لااله الاالله لو ان السموات السبع والأرضين السبع وضعن فى كفة ولااله الاالله فى كفة لرجحت. ثم قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ياعلى لاتقوم الساعة وعلى وجه الأرض من يقول لااله الاالله.

“ Ya Ali, sebai-baik yang aku dan nabi-nabi sebelumnya katakan adalah kalimat “Laila ha Illallah” seandainya tujuh langit dan tujuh bumi diletakan dalam telapk tangan dan kalimat”Laila ha Illallah”diletakan ditelapak tangan niscaya kalimat”Laila ha Illalah”jauh lebih berat.Kemudian Rsasulullah saw berkata lagi, Wahai Ali, hari kiyamat tidak akan terjadi selagi masih ada manusia dimuka bumi ini yang menyebut”Laila ha Illallah”.

Zikir memiliki arti yang sangat luas sekali, secara garis besar beberapa ulama memberikan definisi zikir. Segala sesuatu yang dikerjakan oleh seorang hamba sesuai dengan tuntunan al_qur’an dan Sunah untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah.
Akan tetapi pada kesempatan yang berbahagia ini saya ingin lebih memfokuskan zikir pada apa yang telah diperintahkan Rasul saw kepada Saidina Ali Ra. Dalam kalimat lain yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Yasir ra. “bahwa seseorang bertanya kepada Rasulullah Saw, wahai rasul sesungguhnya ajaran-ajaran Islam ini banyak sekali yang saya telah ketahui, maka beritahulah saya sesuatu yang saya bisa berpegang teguh dengannya.
قال لايزال لسانك رطبا من ذكرالله
Dalam prakteknya zikir ada bermacam-macam: ada yang dikenal dengan zikir :

مقيدا بزمان ومكان – المقيد والمطلق – المفرد والجماعة – سراوجهرا - لم يقيد بزمان ومكان
Ini semua adalah tahapan-tahapan agar kita senantiasa dapat merasakan bahwa Allah bersamanya dimana dan kapan saja kita berada.
Zikir adalah pondasi yang sangat kuat sekali dalam jalan menuju Allah. Bahkan zikir sebagai tiang yang sangat kokoh pada jalan itu, dan seseorang tidak akan sampai kepada Allah kecuali ia banyak membaca zikir. Para ahli tariqah berpendapat: “kesenian berzikir adalah salah satu sarana untuk sampai kepada Allah.
Ahli tariqah mengklafisikasikan zikir kepada 3 macam bentuk:

ذكرالعوام باللسان وذكر الخواص بالقلب وذكر خواص الخواص
“Pertam zikirnya orang awam dengan lisan, kedua zikirnya orang yang khusus(........) dengan hati, ketiga zikirnya khowas bilkhowas dengan.......”

Seseorang yang lidahnya tidak pernah basah untuk mengingat Allah, ia diperumpamakan seperti orang mati, hatinya kotor dan hitam, jauh dari cahaya dan petunjuk-petunjuk Allah. Ibnu Qoyim al Jauziah berkata : “Tidak diragukan lagi hati akan berkarat sebagaimana tembaga dan perak. Dan hati itu akan bersih bila pemiliknya senantiasa ingat kepada Allah. Hati itu akan terus berkarat dan menghitam apabila ia meninggalkan zikir dan lalai kepada Allah. Barang siapa yang lalai lebih banyak dari waktu-waktunya, maka katanya akan bertumpuk dan menghitam di dadanya”.
Apabila hati berkarat ia tidak akan bisa menerima cahaya Allah, kebenaran dan ilmu pengetahuan, maka ia akan melihat kebatilan dalam bentuk kebenaran. Dan kebenaran dalam bentuk kebatilan, karna setiap kali karat yang ada dalam hati itu bertumpuk ia akan menjadi gelap dan tak tampak bentuk kebenarannya. Dan apabila terus bertambah ia akan menjadi hitam dan di penuhi oleh kotoran, maka tertutuplah pengetahuan, maka hati itu tidak akan bisa menerima kebenaran dan tak bisa memungkiri kebatilan. Semua ini adalah karena lalai pada Allah dan selalu mengikuti hawa nafsu. Untuk mengerjakan perbuatan-perbuatan yang dilarang Allah.

ألاإن فى الجسد مضغة إذاصلحت صلح الجسد وإن فسدت فسد الجسد الا وهى القلب
“Ketahuilah bahwa dalam jasad manusia itu ada segumpal darah, apabila segumpal dara itu baik, maka jasad akan ikut baik, sedangkan apabila segumpal darah itu rusak, maka jasad akan ikut buruk juga, ketahuilah bahwa segumpal darah itu adalah hati”.

Orang yang hatinya rusak, maka ia tidak bisa lagi mendapat cahaya Allah, sulit untuk melaksanakan perintah-perintah Allah, maka tidak heran bila ia mendengar suara adzan hatinya tidak terusik sedikitpun untuk cepat-cepat melaksanakan shalat, norma-norma tidak diindahkannya, kebohongan, perzinahan, korupsi adalah suatu hal yang biasa, akhirnya tidak ada satupun ajaran Islam dan tuntunana Rasulullah dipraktekkan dalam kehidupan ini. Padahal ia sadar dan tahu bahwa Islam tidak saja diimani, tapi juga harus diamalkan.
Islam mengandung dimensi teori dan realisasi, perkataan dan perbuatan, iman dan amal, نظرى وتطبقى – قول وفعل – أمنوا وعملوا
- Islam harus dipraktekkan dikantor, dirumah dimana-mana
- Karna Islam harus benar-benar dihayati dan bukan hanya sebagai embel-embel yang melekat dikulit luar saja.
- Kalau kita hendak mewajahkan dan menghadirkan islam secara luas, maka Islam tempatnya bukan hanya di Mesjid dan suarau saja, tetapi dia harus memasyarakatkan dan mempribadi, Islam bukan semata-mata sistim agama, tetapi ia lebih dari itu adalah suatu cara berfikir, suatu beradapan......

Hadirin sidang jumat yang berbahagia.
Seorang pakar sejarawan mengatakan:” Tidaklah berguna sama sekali, apabila seseorang mendengarkan dan menyimak sejumlah ceramah agama dalam hal yang semestinya harus dilaksanakan atau direalisasikan, akan tetapi dalam realitanya ia tidak pernah menerapkannya dalam kehidupannya sehari-hari”.
Akhirnya saya mengajak jamaah............... marilah kita isi bulan yang sangat istimewa ini, untuk senantiasa berdzikir dan mendekatkan diri kepada Allah Swt. Saya teringat dimana Abdul Qodir Jaelani dalam kitab Robbaninya pernah mengatakan: “Allah pencipta segala penyakit dan obatnya, maka jika maksiat sebagai penyakit, maka tobatlah sebagai obatnya, dan bila dzalim sebagai penyakit, maka adil dan bijaksana sebagai obatya, dan apabila kesalahan sebagi penyakit, maka kebenaranlah sebagai obatnya, dan bila melanggar perintah sebagai penyakit maka tobatlah sebagai obatnya.



بارك الله لى ولكم فى القرآن العظيم ونفعنى وإياكم بمافيه من الايات وذكر الحكيم ونقبل منى ومنكم تلاوته إنه هو السميع العليم اقول قولى هذاواستغفروا الله لى ولكم ولسائر المسلمين والمسلمات فاستغفروه انه هو الغفور الرحيم.




Khutbah Jum’at di Masjid Indonesia Cairo, Oktober 2001.
Solahuddin Abdul Rachman.




No comments:

Post a Comment