ul#menu { margin:0; padding:0; list-style-type:none; width:auto; position:relative; display:block; height:30px; font-size:12px; font-weight:bold; background:transparent url(http://i48.tinypic.com/2zgf4mo.jpg) repeat-x top left; font-family:Arial, Helvetica, sans-serif; border-bottom:1px solid #000000; border-top:1px solid #000000; } ul#menu li { display:block; float:left; margin:0; padding:0; } ul#menu li a { display:block; float:left; color:#999999; text-decoration:none; font-weight:bold; padding:8px 20px 0 20px; } ul#menu li a:hover { color:#FFFFFF; height:22px; background:transparent url(http://i48.tinypic.com/2zgf4mo.jpg) 0px -30px no-repeat; } ul#menu li a.current { display:inline; height:22px; background:transparent url(http://i48.tinypic.com/2zgf4mo.jpg) 0px -30px no-repeat; float:left; margin:0; }

Sunday 8 August 2010

KUMPULAN KHUTBAH JUMAT-IDUL FITRI - IDUL ADHA | 11 Bulan Pembuktian Paska Ramadhan

Apa yang bisa kita ambil dari ibadah selama bulan Ramadhan? Banyak lika-liku, suka-duka, maupun pengalaman mengesankan dalam menjalankan roda kehidupan di kala bulan Ramadhan. Dimulai dari dini hari, pada saat dimana pada umumnya manusia masih terlelap, kita memulai aktivitas Ramadhan dengan bersahur. Sahur kita lakukan untuk mempersiapkan diri sebelum berpuasa sepanjang hari nantinya. Walaupun hanya segelas air, itupun sudah cukup, sebagaimana dianjurkan oleh Rasulullah.

Dilanjutkan di siang hari, di kala kita sedang beraktivitas. Di tengah terik panas matahari, kita tetap bersabar untuk menahan haus. Demikian pula, ketika beban kerja begitu menekan. Dalam keadaan ingin marah, kita langsung ingat bahwa kita sedang berpuasa. Sehingga amarah menjadi reda kembali. Tidak lupa kita senantiasa menjaga pandangan dari hal yang menjurus maksiat dan sia-sia. Begitu tiba saatnya berbuka, kita lepas lapar dan dahaga. Rasulullah menganjurkan menyegerakan berbuka dan dengan makanan-makanan yang ringan seperti korma. Aktivitas kita diakhiri dengan melakukan ibadah shalat malam. Demikian seterusnya selama satu bulan penuh.

Kalau kita mau memikirkan hikmah di balik aktivitas selama Ramadhan, insya Allah banyak pelajaran yang bisa diambil. Dalam memulai beraktivitas kita dianjurkan untuk selalu mempersiapkan diri, sebagaimana tercermin dari sahur. Bagaimana kita akan menjadi manusia yang sukses jika kita tidak mengawali dengan persiapan yang baik. Kita pun dituntut untuk bekerja dengan efektif, yaitu menjauhi perbuatan sia-sia dan maksiat, sebagaimana kita lakukan di siang hari kala berpuasa. Hal ini merupakan kontrol yang efektif bagi manusia. Karena tanpa perlu disuruh atasan, kita akan selalu mengendalikan diri, karena merasa ada yang mengawasi yaitu Allah. Demikian pula di saat berbuka, pelajaran yang bisa kita ambil adalah bahwa dalam hidup kita dituntut untuk senantiasa sederhana. Walaupun kita dapat mengumbar nafsu untuk menyantap hidangan semaunya, kita tetap dianjurkan untuk memakan makanan yang sederhana terlebih dahulu.

Satu hal lagi yang tidak kalah penting adalah manajemen waktu yang begitu terjaga di kala Ramadhan. Mulai dari sahur, berpuasa di siang hari, sampai berbuka, kita dituntut untuk selalu mematuhi waktu itu. Setelah melakukan semua rangkaian aktivitas itu, kita diminta untuk mengembalikan semua itu kepada Allah saat melakukan shalat malam. Di dalam hidup ini, demikianlah adanya dimulai dengan berikhtiar semaksimal mungkin dan harus selalu dibarengi dengan tawakkal hanya kepada Allah.

Betapa murahhatinya Allah, memberikan pelatihan kepada kita selama Ramadhan ini untuk bisa menjadi manusia yang dapat mengatur hidupnya menjadi lebih baik. Apakah berhasil pelatihan yang Allah berikan ini? Pelatihan di bulan Ramadhan akan berhasil jika kita bisa mengimplikasikannya dalam bulan-bulan selain Ramadhan. Karena sesungguhnya hal itu bisa kita lakukan tidak hanya di bulan Ramadhan. Justru cobaan akan terjadi di sebelas bulan mendatang, apakah Ramadhan kita berhasil atau tidak. Ibadah Ramadhan kita dikatakan berhasil, jika di sebelas bulan ke depan, kita dapat beraktivitas sebaik di bulan Ramadhan.

Akan sangat beruntunglah kita yang dapat tetap menjaga ibadah maupun ritme kehidupan seperti di kala Ramadhan dalam sebelas bulan mendatang sampai bertemu Ramadhan yang akan datang, insya Allah. Betapa kita akan menjadi orang yang beruntung, karena setiap hari lebih baik dari hari yang kemarin. Bulan ini menjadi lebih baik dari yang kemarin, dan insya Allah bulan yang akan datang lebih baik dari bulan ini. Ramadhan kali ini lebih baik dari Ramadhan kemarin, dan demikian pula insya Allah Ramadhan yang akan datang kita persiapkan agar lebih baik dari Ramadhan kali ini. Dengan demikian insya Allah kita akan menjadi manusia berhasil dunia dan akhirat. Wallahu'a'lam bishshawab (Zulfikar/zulfikar@ukhuwah.or.id) - Eramusli





No comments:

Post a Comment