ul#menu { margin:0; padding:0; list-style-type:none; width:auto; position:relative; display:block; height:30px; font-size:12px; font-weight:bold; background:transparent url(http://i48.tinypic.com/2zgf4mo.jpg) repeat-x top left; font-family:Arial, Helvetica, sans-serif; border-bottom:1px solid #000000; border-top:1px solid #000000; } ul#menu li { display:block; float:left; margin:0; padding:0; } ul#menu li a { display:block; float:left; color:#999999; text-decoration:none; font-weight:bold; padding:8px 20px 0 20px; } ul#menu li a:hover { color:#FFFFFF; height:22px; background:transparent url(http://i48.tinypic.com/2zgf4mo.jpg) 0px -30px no-repeat; } ul#menu li a.current { display:inline; height:22px; background:transparent url(http://i48.tinypic.com/2zgf4mo.jpg) 0px -30px no-repeat; float:left; margin:0; }

Sunday 8 August 2010

KUMPULAN KHUTBAH JUMAT-IDUL FITRI - IDUL ADHA | RAHASIA SHOLAT JUM’AH

Alhamdulillah puja dan puji untuk Dzat Awwal dan Akhir, Dialah Dzat yang Dhohir dan Bathin. Shalawat serta salam atas sayyidina Muhammad – seorang utusan Tuhan yang bermisikan menyebarkan nilai-nilai kebajikan serta memusnahkan kedholiman – . Pula shalawat dan salam atas keluarga , shahabat dan para pengikut jalan kebajikan hingga kelak di Hari Qiamat. Laa ilaaha illallah, Tuhan yang Esa dan tak bersekutu. Asyhadu anna Muhammad Rosulullah.

Amma Ba’du :

Wahai saudara-daudara seiman dan sekeyakinan!
Dalam kitab suci-Nya, Allah ‘azza wa jalla berfirman :
ياأيها الذين أمنوا اذا نودى للصلاة من يوم الجمعة فاسعوا الى ذكرالله وذروا البيع ذلكم خير لكم ان كنتم تعلمون
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman , apabila kamu diseru menunaikan shalat yang bertepatan pada hari Jumat, maka bersegaralah kamu mengingat Allah dantinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.”
Allah azzawa jalla mewajibkan berjamaaah hanya dalam shalat jumat saja, bukan dalam shalat lima waktu. Kandungan rahasia (mengapa hanyadalamshalat jumah) adalah bahwasanya Allah menginginkan diri kita menyatakan sumpah setia secara personal dan kolektif terhadap-Nya. Yakni, menginginkan setiap perseorangan menyatakan sumpah setia kepada Allah secara personal dan secara kolektif dalam sebuah komunitas manusia. Sumpah setia personal merupakan sumpah yang dilakukan oleh pribadi manusia itu sendiri. Adapun sumpah setia kolektif adalah sebuah pernyataan sembah sujud kepada Allah swt dihadapan sekalian mahkluk-Nya. Dan pada saat itu, terputuslah panorama pengagungan diri dan perasaan congkak dalam strata kemanusiaan.
Seakan-akan Allah swt berfirman: “ Aku menginginkan kalian semua menyatakan sumpah setia kepada-Ku, bukan dalam bentuk saling memalingkan kepala antara sesama melainkan dalam bentuk berkumpul dan bersatu . Sehingga, apabila yang miskin melihat seseorang yang lebih kaya dalam gerak laju kehidupan, lalu ia mesti akan merasakan sebuah persamaan dalam sujud, maka dalam benaknya terlintas sebuah keputusan bahwa ia sama dengan yang lain. Begitu pun yang mampu akan terlintas bahwa orang lain melihat dirinya sama-sama bersujud kepada Allah swt. Oleh karena demikian, dalam seminggu sekali Allah mensyariatkan pertemuan kolektif/massal demi untuk mengendalikan rasa congkak yang lagi bersemayam didalam hati manusia.
Cobalah anda simak baik-baik penggalan firman Allah diatas: [ الى ذكرالله ]. Seakan-akan pertemuan ini mengingatkan kita pada keagungan Dzat yang Maha Benar. Ide mengingat keagungan Tuhan bukanlah sesuatu hal yang baru, karena yang namanya manusia – dengan berjalannya waktu selama seminggu – pasti dipenuhi kelupaan-kelupaan. Diantara manusia ada yang kuat dan juga ada yang miskin,dalam benak si kaya terpatri perasaan bahwa ia kaya, yang miskin pun demikian ia merasa bahwa dirinya lemah. Jadi, perlu adanya suatu peringatan bahwa kita adalah hamba, tidak ada hubungan antara kita dengan Allah kecuali kita sama-sama hamba Tuhan. Essensial sekali kalau kita pergi shalat jumat sekali dalam seminggu dimana manusia seluruhnya sama rata dalam ‘ubudeiyah dihadapan Dzat yang Satu – Allah swt -. Yang demikian tersebut adalah obat bagi penyakit hati.
Rasa sumpah setia secara kolektif akan menumbuhkan perasaan butuh diantara kita. Dalam surat Al Fatehah yang setiap kali kita baca dalam shalat ,Allah telah mengarahkan hal tersebut. Dalam surat tersebut, Allah memberikan pengajaran agar hamba yang melaksanakan shalat mengatakan :
( hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan meminta pertolongan). اياك نعبد واياك نستعين Semestinya ia mengatakan:” Hanya kepada-Mulah aku menyembah dan meminta pertolongan, tunjukkan diriku jalan yang lurus”. Tetapi kamu mengatakan ini dari dirimu dan dari orang selain kamu, dan orang tersebut mengatakan dirinya dan selain dirinya. Setiap orang yang berada dalam jamaah mendoakan kamu dan kamu mendoakan orang yang berada dalam jamaah, - lantaran kalimat tersebut berbentuk plural yang berkonotasi untuk semua -.
Apabila salah satu saja orang shaleh berada dalam jamaah maka – berkat kemuliaan-Nya - Allah swt akan mengabulkan doa si shaleh untuk semua. Karena, adakalanya Allah mengkabulkan doa-doa mereka semua dan adakalanya tidak. Ketika Allah menerima doa satu orang shaleh untuk semua maka Dia pasti akan menerima doa setiap mereka yang berada dalam jamaah sebagai rasa memuliakan dan mengutamakan si shaleh tersebut.
Dalam syariat Islam pun juga ada padanan hukumnya. Yaitu apa yang dinamakan “hiyar ‘aib . Ketika kita membeli sesuatu barang, maka sesungguhnya kita memiliki hak penuh menerima dan mengembalikan barang tersebut secara utuh seperti sedia kala. Dan kita tidak memiliki hak memperbaiki dan merusak. Apabila Allah saja memberi pengajaran sedemikian rupa kepada kita berkaitan dengan eksistensi kita sebagai seorang hamba, lebih-lebih lagi jikalau itu berkaitan dengan Allah ?.

Wahai kaum muslimin !
Apabila anda mendapatkan insan lemah melaksanakan ibadah sedangkan anda lupa akan kondisi ia yang miskin, maka jangan sekali-kali anda menghinanya. Karena anda sendiri – kelak - akan dikumpulkan dengannya pada saat amal-amal anda dan dia dimintai pertanggungjawaban dihadapan-Nya. Demi kebaikan anda, wahai saudaraku!. Di dunia ini, terdapat segolongan manusia yang menempuh jalan ibadah, maka sebenarnya anda tidak mempunyai hak sama sekali untuk menghinanya karena dengan hinaan tersebut akan semakin memperkecil kapasitas pertolongan yang akan anda dapat. Sekali lagi, jangan sekali-kali menghina seorang hamba yang beribadah, sebab berkat doanya yang terkabulkan –sebagaimana janji-janji-Nya- akan menghantarkan anda pada minimnya kapasitas pertolongan Allah.
Apabila anda sendirian berbuat amal terkadang amal tersebut tidak terkabulkan, tetapi jika anda masuk bersama-sama dengan orang shaleh berkaitan dengan suatu amal, maka – dengan izin Allah- akan terkabulkan doa anda tersebut. Jadi, demi kemaslahatan anda hendaknya menghormati orang-orang yang beribadah, sebab akan anda dapatkan pertolongan Tuhan meyelamatkan diri anda dari musibah dan bencana. Bertaqwalah kepada Allah dalam kaitannya dengan kaum lemah dan yang samar-samar, mereka semua adalah kebaikan diatas kebaikan.
Jadi, ketika Allah menyuruh manusia menyaksikan fenomena jamaah dalam shalat jumah, maka sesungguhnya itu semua demi kebaikan dan maslahat manusia belaka.
Saya cukupkan sekian, semoga ampunan Allah swt dilimpahkan terhadap diri pribadi saya , anda sekalian serta khalayak kaum muslimin.

------------o0o------------

Alhamdu lillah, shalawat dan salam semoga tetap atas sayyidina Muhammad Rosulullah saw. Asyhadu an Laa ilaaha illah Allah,Tuhan yang Satu dan tak bersekutu. Asyhadu anna Muhammad, seorang hamba dan utusan-Nya.
Amma ba’du:
Setelah perintah jamaah dalamshalat jumat, Allah swt berfirman :
فاذا قضيت الصلاة فانتشروا فــى الأرض وابتغوا من فضل الله
Artinya:” Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi dan carilah karunia Allah. “
Demikian itu merupakan perintah meniti jalan kehidupan di muka bumi sembari mencari rizki Allah selepas melaksanakan shalat. Kedua perintah tersebut semata-mata berasal dari Allah swt, Dzat yang memiliki hak perintah secarta mutlak. Apabila kita telah mengaplikasikan perintah pertama, yakni melaksanakan shalat. Namun, tidak mengaplikasikan perintah kedua, sungguh kita telah mengabaikan salah satu sisi taklif yang paling essensial dalam ajaran agama.
Meniti jalan hidup di muka bumi merupakan intisari maksud khilafah. Apabila tidak meniti jalan hidup tersebut dan membatasi manfaat ataupun kebaikan yang terkandung di dalam perut bumi. Maka sesungguhnya mereka telah mempersempit metode Allah swt.
Gerak aktifitas manusia di atas permukaaan bumi, sebenarnya tidak akan mampu menciptakan rezki, melainkan gerak-gerak tersebut hanya demi mengendalikan kebohongan manusia. Allah pun berfirman :
فامشوا فــى مناكبها وكلوا من رزقه
Artinya : “ …Maka berjalanlah di segala penjuru bumi dan makanlah sebahagian dari tizki-Nya.”
Bertaqwalah kepada Allah dan laksanakan perintah-Nya. Pahami Allah swt dan kandungan intisari agama-Nya. Semoga Allah melimpahkan sebuah pemahaman serta rizki kepada kita dan anda-anda sekalian. Menjauhkan dari segala apa yang kita benci, memberikan petunjuk dan kebenaran kepada kita sekalian. Sungguh Allah adalah Dzat yang Maha Mendengar lagi Maha Mengabulkan doa-doa hamba-Nya.

No comments:

Post a Comment