ul#menu { margin:0; padding:0; list-style-type:none; width:auto; position:relative; display:block; height:30px; font-size:12px; font-weight:bold; background:transparent url(http://i48.tinypic.com/2zgf4mo.jpg) repeat-x top left; font-family:Arial, Helvetica, sans-serif; border-bottom:1px solid #000000; border-top:1px solid #000000; } ul#menu li { display:block; float:left; margin:0; padding:0; } ul#menu li a { display:block; float:left; color:#999999; text-decoration:none; font-weight:bold; padding:8px 20px 0 20px; } ul#menu li a:hover { color:#FFFFFF; height:22px; background:transparent url(http://i48.tinypic.com/2zgf4mo.jpg) 0px -30px no-repeat; } ul#menu li a.current { display:inline; height:22px; background:transparent url(http://i48.tinypic.com/2zgf4mo.jpg) 0px -30px no-repeat; float:left; margin:0; }

Monday 16 August 2010

ISLAM DAN PERKEMBANGAN MASA DEPAN

Sidang Jumat yang dimuliakan oleh Allah swt.

Pada kesempatan ini saya bertugas untuk menyampaikan khutbah dengan judul Umat Islam pada masa mendatang atau prospek masa depan dari umat ini. Pada khutbah-khutbah sebelum saya telah disampaikan rangkaian atau serial khutbah yang bertema Umat Islam dari masa ke masa.

Saudara sekalian yang dimuliakan oleh Allah swt.

Sebagai umat Islam kita dilahirkan pada generasi yang tidak menggembirakan. Para pendahulu kita, terutama beberapa abad yang lalu, umat Islam adalah umat yang memiliki kekuasaan yang luar biasa. Kekuasaan Islam membentang dari dataran Melayu, China, Asia Tengah, Timur Tengah, Eropa, Afrika.

Salah satu bukti dari keajaiban agama ini adalah ia dianut oleh umatnya secara suka rela dan dengan tangan terbuka. Bahkan apabila Islam sudah masuk ke dalam suatu negara maka Islam merubah semua tatanan dalam masyarakat tersebut. Baik dari segi cara berpikir maupun dalam praktek kehidupan sehari-hari.

Contoh yang paling sederhana adalah negara Mesir ini. Sebelum kedatangan Islam Mesir adalah negara yang berada pada kekuasaan Romawi dan penduduknya beragama Kristen Koptik. Di bawah pimpinan Amr bin Ash pasukan Islam yang hanya berjumlah tiga ribu lima ratus datang dan membawa risalah dakwah ke negara ini. Semenjak itu Mesir menjadi negara yang banyak berperan baik dalam menyebarkan maupun menjaga ajaran agama ini.

Tidak ada yang mengatakan bahwa negara Madinah menjajah negeri Mesir ataupun penduduk Mesir dipaksa masuk ke dalam agama Islam. Pada saat itu Mesir tidak mengenal bahasa Arab tapi dengan Islam disulap menjadi negara yang dalam sejarah Islam termasuk negara yang paling gigih dalam menjaga dan memelihara bahasa Arab ini. Jumlah umat Islam di negeri ini adalah sekitar 60% saja, artinya masih ada sekitar 40% yang beragama Kristen tapi sendi-sendi kehidupan di Mesir ini mengatakan seakan-akan semua penduduk Mesir beragama Islam.

Di Indonesia pun demikian pula. Kita sebagai umat Islam Indonesia tidak mengakui kalau kita menjadi pengikut agama ini secara terpaksa. Atau para pendahulu kita masuk ke dalam agama ini dengan paksaan. Dan tidak kita temukan dalam sejarah kita bahwa kita dijajah atau dipaksa oleh bangsa Arab. Karena pada dasarnya tidak ada pasukan Arab yang datang dan menguasai bangsa kita atau bangsa Melayu secara keseluruhan.

Demikian pula negara-negara lain seperti Pakistan, Afganistan, negara-negara Muslim di Asia tengah ataupun yang lain. Setelah mereka menemukan agama ini mereka menjadi pengikut yang setia dan membela sampai titik darah penghabisan.

Lain halnya dengan zaman penjajahan atau kolonialisme. Selama 350 tahun Belanda yang beragama Kristen itu menguasai negara kita tapi tidak berhasil membawa misi agama atau menghancurkan agama Islam di Indonesia. Coba kita bayangkan bedanya: selama lebih dari tiga generasi kita diperas dan dihina oleh bangsa lain tapi ketika kita mencapai kemerdekaan prosentase umat Islam Indonesia tetap sekitar 90%. Sedangkan agama Islam yang hanya disebarkan melalui perdagangan itu berhasil merubah komposisi penduduk bangsa kita.

Agama Kristen diturunkan di tanah Palestina tapi penduduk Palestina sekarang tidak beragama Kristen. Lain halnya dengan Islam, Islam diturunkan di Makkah dan seluruh jazirah Arabia dan sekitarnya berubah menjadi negara yang kita sebut sekarang sebagai negara Arab.

Pada saat Turki Usmani yang muslim menguasai negara-negara Arab, terutama Mesir, justru Turki Usmani yang dipengaruhi oleh negara yang dikuasai. Dengan bukti bahwa 50 % dari bahasa Turki sekarang ini adalah berasal dari bahasa Arab. Lain halnya dengan negara-negara kolonialis ketika menguasai negara-negara jajahan maka mereka berusaha menjadikan negara jajahan agar menggunakan bahasa mereka. Dan masyarakat Turki sampai sekarang masih memegang tradisi keagamaan mereka dengan sangat kuat. Pada saat Turki Usmani memasuki kawasan Arab ini tidak pernah terjadi pertempuran atau pemberontakan, pasukan Turki tidak perlu menggunakan kekuatan untuk menguasai negara-negara Arab dan negara-negara Arab tidak pernah merasa terjajah dengan bukti tidak ada dalam sejarah negara-negara ini terjadi pertempuran besar-besaran dengan pasukan Turki ini. Bahkan ketika kekuasaan Turki Usmani mulai menguat banyak dari negara-negara Arab terutama negara-negara Afrika Utara seperti Tunis, Maroko dan AL-Jazair justru menyambut baik karena ada kekuatan islam yang sangat mereka perlukan dalam menghadapi sisa-sisa perang Salib.

Saudara Sekalian

Ketika Islam berkuasa kedamaian yang terjadi. Pada zaman Umar bin Khattab Islam masuk ke Palestina. Ketika itu penduduk dan pemuka agama atau pendeta di Al-Quds meminta kepada pasukan Islam agar Umar bin Khattab datang sendiri untuk menerima kekuasaan bumi yang menjadi tempat peristirahatan Rasul dalam peristiwa Isra dan Mi’raj. Umar datang berdua ditemani oleh pembantunya dan seekor unta. Perjalanan Umar dari Madinah ke Al-Quds dibagi menjadi tiga bagian, pertama Umar naik unta dan pembantunya yang menuntun. Kedua sama-sama berjalan dan dibiarkan untanya tanpa ada yang menaiki. Ketiga pembantunya yang naik unta dan Umar yang menuntun. Ketika memasuki kota Al-Quds, penduduk kota ini bersiap-siap untuk menyambut kedatangan seorang khalifah yang perkasa yang sudah berhasil menguasai hampir seluruh kawasan yang disebut dengan sekarang dengan Timur Tengah ini. Mereka heran begitu melihat sikap sederhana yang dinampakkan oleh khalifah terlebih lagi setelah mereka tahu bahwa khalifah Umar adalah yang sedang menuntun unta dan bukan yang berada di atas unta. Bahkan yang di atas unta adalah pembantunya. Ketika Umar akan melaksanakan sholat mereka mengira kalau Umar akan soalat di tempat peribadatan mereka yaitu gereja. Tapi ternyata Umar tidak melakukan hal itu dan Umar sholat di sebuah tempat yang sekarang disebut dengan Qubbat As-Shakhra itu. Umar mengatakan: “Kalau saya sholat di gereja mereka, saya takut nanti para pasukan Islam akan menjadikan gereja-gereja menjadi mesjid”. Umar tidak memaksa penduduk Al-Quds untuk meninggalkan agama mereka yang Kristen tapi memberikan tauladan yang baik yang membuat penduduk Al-Quds menjadi sadar bahwa Islam datang dengan penuh kedamaian dan kerahmatan. Melihat peristiwa ini para pendeta di Al-Quds menangis. Ketika ditanya oleh Umar, “Wahai para pendeta kenapa kalian menangis? Kenapa kalian menangis? Apakah kalian menangis karena kehilangan kekuasaan kalian? Apakah kalian menangis karena AL-Quds jatuh ke tangan pemerintahan Madinah?” Mereka menjawab: “Bukan itu. Kami menangis karena selama ini kami dipimpin oleh Kaisar Romawi yang sama agamanya dengan kami tapi kami tidak pernah mendapatkan keadilan yang kami rasakan seperti sekarang ini”. Mereka menangis karena ternyata pemimpin agama lain yang mengajarkan kepada para pendeta itu pelajaran agama yang tidak ada dalam agama mereka.

Saudara sekalian

Bagaimana mereka tidak menangis. Umar bin Khattab seorang khalifah yang sangat termasyhur itu, khalifah yang berhasil menaklukkan sebagian besar dari kawasan ini, datang ke tempat yang berhasil ditaklukkan tidak dengan kebesaran sebagaimana layaknya seorang pemimpin dunia. Tidak ada pengawalan. Tidak mengadakan pesta pora di atas kedukaan penduduk setempat yang merasa kehilangan kekuasaan. Tapi Umar datang ke Al-Quds dengan menuntun unta yang dinaiki oleh budaknya. Umar tidak merayakan kemenangan ini dengan pesta pora tapi dengan bersujud syukur kepada Allah. Umar tidak memaksa penduduk setempat untuk pindah dari agama mereka dan memeluk Islam tapi mereka sendiri yang sadar dan mendapatkan hidayah sehingga semenjak peristiwa itu yang terjadi pada tahun….Islam yang berkembang di Palestina sampai datangnya pasukan Inggris dan mengusir umat Islam penduduk Palestina pada awal abad 20 silam. Selama lebih dari 12 abad Palestina menjadi bagian dari wilayah Islam. Tapi sekarang mereka diusir dengan paksa oleh pasukan Inggris yang Kristen dan Yahudi Israel. Sekarang ini hampir 5 juta penduduk Palestina itu menjadi pengungsi yang nasibnya masih terkatung-katung.

Saudara sekalian yang berbahagia

Saya ajak saudara sekalian untuk membandingkan masuknya Islam ke Palestina ini dengan masuknya pasukan Kristen dalam perang Salib. Dalam sebuah buku yang berjudul “Peradaban Arab” yang ditulis oleh Goustaf Lopoun ? seorang ahli sejarah dari Perancis menceritakan bagaimana kekejaman yang dilakukan bangsa salibis itu terhadap umat Islam.

Disebutkan dalam buku tersebut kesaksian seorang pendeta Kristen Perancis bernama Remondo Dagiel, ia mengatakan: “Telah terjadi peristiwa yang aneh terhadap bangsa Arab. Ketika bangsa kami (maksudnya orang Eropa) berhasil menguasai Al-Quds dalam perang Salib maka penduduk kota ini dibunuh, yang paling sederhana adalah memenggal kepala mereka, membedah isi perut mereka sehingga mereka memilih untuk bunuh diri dengan cara melompat dari tempat yang tinggi atau membakar diri. Di sepanjang jalan kota AL-Quds kita saksikan kepala-kepala orang Arab, tangan-tangan mereka, potongan kaki mereka, mayat-mayat mereka”

Persaksian ini mengingatkan kita kepada kejadian sekarang yang menimpa Palestina. Hampir setiap hari kita menyaksikan penduduk Palestina yang menjadi korban kebiadaban bangsa Yahudi itu. Dalam sebuah pembantaian yang dilakukan oleh Ariel Syaroun dalam peristiwa yang sangat terkenal yaitu Syubra dan Syatila: sekitar 3500 penghuni dua daerah ini dibantai tanpa ada satu manusia pun yang dibiarkan hidup.

Penduduk muslim Palestina sekarang menangis sebagaimana penduduk Kristen Palestina menangis pada masa Umar. Tapi sebabnya yang berbeda. Sekarang mereka menangis karena mendapatkan perlakuan yang tidak adil oleh sebuah negara yang didukung oleh negara terkuat saat ini dan dilindungi oleh PBB.

Saudara sekalian

Saya sampaikan masalah ini untuk memberikan gambaran tentang bagaimana kondisi umat Islam pada masa sekarang ini. Kita, di mana-mana, mendapatkan perlakuan yang tidak adil. Dalam kondisi yang sangat kesulitan seperti ini kita pantas bertanya: bagaimanakah masa depan dari umat ini? Dalam menjawab pertanyaan ini, banyak dari kita yang merasa pesimis dan mengambil sikap yang pasrah terhadap kenyataan yang kita alami sekarang.

Sikap pesimis ini tidak terlalu salah sebab kondisi internal kita, umat Islam, baik dalam skala masyarakat maupun skala negara, menghadapi konflik yang sangat sulit untuk dipecahkan. Kita sendiri terpecah-pecah dalam banyak golongan. Para pemimpin umat tidak bisa mencari jalan keluar. Bahkan negara-negara Arab yang kita banyak berharap akan munculnya kebangkitan Islam ternyata sebagaimana kita saksikan sendiri di sini tidak jauh berbeda dengan negara-negara Islam yang lain. Pada waktu kita masih di Indonesia kita membayangkan orang-orang Arab bagaikan tauladan seperti yang kita baca dan kita dengan dari sejarah seperti Umar, seperti Abu Bakar, seperti Ali, atau seperti Salahuddin Al-Ayyubi. Tapi ternyata kenyataan yang kita hadapi berbeda dengan yang kita lihat. Dan kita sebagai orang muslim Indonesia merasa bingung dalam memahami Islam. Bagaimana Islam yang sebenarnya? Bagaimana umat Islam yang dijanjikan oleh Allah bahwa Allah akan menolong hamba-hamba-Nya yang muslim tersebut.

Saudara sekalian, sidang jamaah Jumat yang dimuliakan oleh Allah swt

Kita akan menjawab pertanyaan ini pada khutbah kedua nanti.

Khutbah kedua;

Saudara sekalian yang berbahagia

Dalam hadis yang saya sebutkan di atas Rasulullah saw sudah menjelaskan akan muncul banyak perbedaan dalam umat ini. Kemudian para sahabat bertanya: apa jalan keluarnya. Rasul menjawab: Kitab Allah.

Dalam hadis lain Rasul menyebutkan bahwa umat ini tidak akan tersesat selama berpegang kepada AL-Quran dan As-sunnah.

Akan tetapi kenapa Alquran:

Alquran adalah kitab yang tidak ada duanya di dunia ini.
Tidak ada sebuah buku atau kitab yang dibaca sebanyak Alquran.
Tidak ada sebuah buku yang dipelajari sebagaimana orang mempelajari Alquran.
Kata demi kata dalam Alquran ini dibedah, dikaji dan diulas oleh para ahli bahasa, para ahli tafsir. Dan tidak ada dari mereka yang bisa mendapatkan satu kesalahan pun dalam Alquran.
Hanya Alquran yang berani menantang umat manusia untuk menirunya semenjak 14 abad yang lalu sampai sekarang dan sampai masa yang akan datang meskipun hanya satu surat dengan tiga ayat saja. Semenjak abad ke tujuh masehi dan sekarang kita sudah menginjak abad ke – 21 tapi tidak ada satu orang pun yang bisa menjawab tantangan Alquran ini. Dan tantangan Alquran ini akan terus berlaku sampai hari kiamat nanti. Alquran tidak menantang manusia untuk membikin seperti Alquran. Bukan pula untuk membuat satu surat yang panjang seperti Surat Al-Baqarah. Tapi cukup membuat surat yang pendek, terdiri dari tiga baris, atau tiga ayat. Dan tidak ada satu orang pun, baik ahli bahasa ataupun yang lain, ataupun semua pakar bahasa Arab berkumpul untuk menjawab tantangan Alquran ini, tidak ada satu orang pun yang sanggup.

Hanya Alquran yang setiap kali dibaca kemudian dibaca lagi tapi tidak pernah merasakan kebosanan. Berapa ribu kali kita membaca surat al-fatehah tapi kita tetap merasakan bacaan yang tidak membosankan. Coba bandingkan dengan kita membaca satu buku cerita yang paling bagus dan mendapat hadiah nobel kemudian kita baca satu halaman lebih dari dua atau tiga kali maka kita sudah akan merasa bosan. Tapi tidak demikian dengan Alquran.

Hanya Alquran yang dihafalkan oleh ribuan manusia secara apa adanya dan tidak ada perbedaan antara satu dengan yang lain. Cara membacanya, huruf-hurufnya, makhraj atau tempat keluarnya huruf. Semuanya dihapalkan oleh banyak orang di luar kepala.

Alquran adalah kitab yang keajaibannya tidak pernah berhenti dan akan terbukti dari masa ke masa.

Jadi saudara sekalian yang berbahagia

Tepat sekali penggambaran Rasul bahwa Alquran itu tidak akan pernah habis untuk dikaji. Tidak membuat para ulama akan bosan. Dan tidak akan pernah hilang dari dunia ini. Selama masih ada Alquran maka insya Allah selama itu pula masih akan ada umat Islam yang berjuang untuk membela dan menyebarkan agama ini sehingga terwujud janji Allah yang mengatakan: bahwa Allah akan mengembalikan kekuasaan dunia ini kepada orang-orang yang beriman. Dunia ini harus dikuasai oleh orang-orang yang beramal saleh. Orang-orang yang bertakwa. Mudah-mudahan kita termasuk dalam golongan orang yang bertakwa tersebut. Termasuk dalam golongan orang-orang yang dapat memahami ayat-ayat yang diturunkan oleh Allah. Termasuk orang-orang yang mengisi kehidupan dunia ini dengan amal kebaikan dan bukan orang yang merusakkan amanat Allah di muka bumi ini.

ربنا أتنا في الدنيا حسنة وفي الأخرة حسنة وقنا عذاب النار.

ولذكر الله أكبر.

No comments:

Post a Comment